Risiko Aksi Massa Besar
Ketua Umum Partai Demokrat ini juga menyinggung fenomena klasik dalam aksi massa besar.
Kerumunan yang sulit dikendalikan sering kali memicu tindakan di luar kendali, termasuk kekerasan dan perusakan fasilitas umum.
Meski begitu, AHY tetap mengingatkan pentingnya kanal aspirasi yang damai.
“Aspirasi masyarakat itu sah, tapi mari kita salurkan dengan cara damai, jangan sampai merusak fasilitas yang setiap hari kita pakai bersama,” ujarnya.
Baca Juga: Bukan Influencer! Analis Sarankan Presiden Prabowo Lebih Sering Bicara Lewat Media, Ini Alasannya
Ajakan untuk Meredakan Situasi
Lebih jauh, AHY mengungkap bahwa pemerintah tengah menjalin komunikasi dengan berbagai partai politik untuk mencari solusi bersama dalam meredakan ketegangan.
“Kami juga tentu membangun hubungan dan komunikasi dengan partai-partai lainnya dan semangatnya sekali lagi mencari solusi bersama,” katanya.
Menurut AHY, yang paling dibutuhkan saat ini adalah usaha kolektif untuk menenangkan suasana agar masyarakat bisa kembali merasa aman.
“Pada akhirnya kita ingin negara kita kembali teduh, damai, karena hanya dengan itu kita bisa kembali fokus pada pembangunan,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Akui Kecewa Dengan Kinerja Aparat Kepolisian, Rakyat Menanti Tindakan Tegas Presiden Prabowo Subianto
Usai Ancam Gulingkan Sahroni, Salsa Erwina Kini Ajukan 7 Tuntutan ke Pemerintah, Terkait Rusuh Massa Usai Demo Bubarkan DPR
Keganjilan Penjarahan di Rumah Sri Mulyani dan Sahroni, Waspada Mobilisasi Aksi Disertai Penembakan Aparat untuk Ciptakan Darurat Militer
Dosen Fakultas Hukum di Universitas Melbourne Nadirsyah Hosen Minta Warga Kembalikan Barang Jarahan, di Islam Haram Hukumnya
Sempat Ancam Lapor Polisi dan Ngamuk ke Warga yang Jarah Barangnya, Sahroni Akhirnya Minta Warga Jangan Lagi Hakimi Dirinya dan Keluarga