HUKAMANEWS - Aksi demonstrasi belakangan ini kembali menyisakan jejak kerusakan di sejumlah fasilitas umum.
Mulai dari gedung pemerintahan hingga sarana transportasi ikut jadi sasaran amarah massa, meninggalkan kerugian yang tak sedikit.
Di tengah situasi yang memanas, Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), turun suara dengan pesan tegas yang menyorot pentingnya menjaga fasilitas bersama.
AHY menegaskan bahwa kebebasan berpendapat memang dijamin undang-undang, tapi jangan sampai aspirasi yang disuarakan berubah menjadi aksi anarkis.
Baca Juga: Komisioner KPAI: Sharenting Bukan Tren Lucu, Anak Bisa Jadi Korban di Medsos
Menurutnya, merusak fasilitas publik hanya akan merugikan masyarakat sendiri yang sehari-hari menggunakannya.
“Mari hentikan segala bentuk pengerusakan, pembakaran terhadap fasilitas-fasilitas umum, apalagi kemudian ada korban jiwa di situ,” kata AHY saat konferensi pers di Puri Cikeas, Jawa Barat, Minggu (31/8/2025).
Ia mengingatkan bahwa setiap kali ada perusakan, proses perbaikan akan membutuhkan waktu, biaya, dan energi yang seharusnya bisa dialihkan untuk kepentingan pembangunan.
“Kalau terjadi kerusakan demi kerusakan bukankah itu juga akan menyulitkan kita semuanya,” lanjutnya.
Insiden yang Jadi Sorotan
AHY mencontohkan sejumlah kejadian yang sempat membuat publik geram.
Mulai dari pembakaran Gedung Negara Grahadi di Surabaya, hingga aksi serupa yang menimpa halte dan stasiun transportasi umum.
Menurutnya, peristiwa semacam ini tak bisa dianggap sepele karena ada indikasi bahwa sebagian aksi anarkis dilakukan secara terencana.
“Kalau ada oknum siapa pun yang melakukan pembakaran tersebut secara dipersiapkan, didesain begitu ya tentu harus bisa dicari, diinvestigasi, dan ditegakkan hukum dengan tegas,” tegasnya.
Artikel Terkait
Akui Kecewa Dengan Kinerja Aparat Kepolisian, Rakyat Menanti Tindakan Tegas Presiden Prabowo Subianto
Usai Ancam Gulingkan Sahroni, Salsa Erwina Kini Ajukan 7 Tuntutan ke Pemerintah, Terkait Rusuh Massa Usai Demo Bubarkan DPR
Keganjilan Penjarahan di Rumah Sri Mulyani dan Sahroni, Waspada Mobilisasi Aksi Disertai Penembakan Aparat untuk Ciptakan Darurat Militer
Dosen Fakultas Hukum di Universitas Melbourne Nadirsyah Hosen Minta Warga Kembalikan Barang Jarahan, di Islam Haram Hukumnya
Sempat Ancam Lapor Polisi dan Ngamuk ke Warga yang Jarah Barangnya, Sahroni Akhirnya Minta Warga Jangan Lagi Hakimi Dirinya dan Keluarga