Pengamat kebijakan publik menilai kasus ini adalah ujian awal bagi kepemimpinan Edo.
Jika langkah korektif tak segera diambil, protes berpotensi meluas seperti kasus serupa di daerah lain, di mana warga sampai menggelar aksi massa dan mengajukan gugatan hukum.
Netizen pun ramai membicarakan isu ini di media sosial.
Banyak yang membandingkannya dengan langkah cepat Bupati Pati yang beberapa waktu lalu membatalkan kenaikan PBB usai mendapat desakan warga.
Hingga kini, Pemkot Cirebon masih menggodok evaluasi. Keputusan akhir soal besaran PBB baru akan diumumkan setelah kajian selesai.
Namun satu hal jelas: warga menuntut jawaban konkret, bukan sekadar janji manis.
Kenaikan PBB yang melonjak tajam di Cirebon bukan sekadar soal angka di kertas tagihan, tapi menyentuh urat nadi kehidupan warga.
Janji evaluasi dari Wali Kota Effendi Edo kini menjadi harapan utama masyarakat, dan hasilnya akan menentukan apakah kepercayaan publik bisa dipertahankan.**
Artikel Terkait
14 Jenazah Korban Longsor Cirebon Rampung, Simak Proses Detil Pakai Metode Canggih yang Dilakukan Tim DVI Polda Jabar
Evakuasi Mencekam di Gunung Kuda Cirebon, Truk dan Eksavator Terkubur, Brimob Polda Jabar Terjunkan 50 Personel
Tragedi Tambang Gunung Kuda Cirebon Tewaskan 17 Orang hingga Jadi Sorotan Media Internasional
Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon Dinilai Akibat Kelalaian Sistematis, Bukan Sekadar Bencana Alam
Tak Lebih Baik dari Pati, Warga Cirebon Geram soal PBB yang Naik hingga 1.000 Persen: Jangan Jadikan Kami Korban Kebijakan