Aparat kepolisian yang berjaga langsung melakukan pengamanan untuk mencegah situasi semakin memburuk.
Seorang warga yang ikut aksi, Sugiarto (43), mengaku kekecewaannya tidak hanya soal kenaikan pajak, tetapi juga sikap pemimpin daerah yang dianggap meremehkan aspirasi rakyat.
"Kalau sudah janji membatalkan, mestinya selesai. Tapi cara beliau bicara itu yang bikin warga tambah marah," ujarnya.
Pengamat politik lokal menilai insiden ini menjadi pelajaran penting bagi kepala daerah agar lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan, terutama yang langsung berdampak pada ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Bukan Tanah Rakyat! Ini Lahan yang Diincar Nusron Wahid untuk Program Pemerintah
Apalagi, faktor komunikasi publik juga sangat menentukan stabilitas hubungan antara pemerintah daerah dan warganya.
Hingga malam hari, situasi di Pati mulai kondusif. Polisi masih bersiaga di sejumlah titik untuk mengantisipasi potensi bentrokan susulan.
Meski kericuhan telah mereda, tuntutan mundur terhadap Bupati Sudewo masih bergema.
Polda Jawa Tengah memastikan proses hukum terhadap para terduga provokator akan terus berjalan, sementara pemerintah daerah diharapkan mengambil langkah bijak untuk meredam tensi di tengah masyarakat.***
Artikel Terkait
Pasca-Pengeroyokan Bos Rental Mobil, Kapolda Jateng Beri Pesan Begini Terkait Desa Sukolilo Pati
Kronologi TabrakanTruk Boks vs Truk Tangki hingga Ringseuk di Pantura Pati, 2 Tewas Tergencet, Ini yang Terjadi Setelahnya…
Ciut dengan Warga Bupati Pati Turunkan PBB 250 Persen, Namun Keburu Sakit Hati Warga Tetap Bakal Demo Hingga Bupati Sudewo Turun!
Belajar Demokrasi Rakyat di Pati, Lengserkan Bupati Sudewo
Dua Ribu Personel Gabungan Siap Beri Jalan Demo Rakyat Pati Turunkan Bupati Sudewo Secara Damai