HUKAMANEWS - Setelah lebih dari satu dekade negosiasi panjang dan berliku, Indonesia akhirnya berhasil menyepakati perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa.
Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen secara langsung mengumumkan momen bersejarah ini di Brussel, Belgia, pada Minggu (13/7/2025).
Perjanjian ini dikenal dengan nama Comprehensive Economic Partnership Agreement atau CEPA, dan merupakan terobosan besar yang membawa hubungan kedua belah pihak ke level strategis.
Kesepakatan ini bukan cuma tentang membuka akses pasar, tapi juga mengukuhkan posisi Indonesia sebagai mitra penting dalam ekosistem global.
Uni Eropa, yang terdiri dari 27 negara, kini menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di kawasan ASEAN.
Baca Juga: Wamenlu: Diversifikasi Perdagangan Jadi Kunci Hadapi Ancaman Tarif Trump 32 Persen
Bukan hal kecil, mengingat CEPA ini membuka peluang dagang antara dua pasar besar yang mencakup lebih dari 1 miliar penduduk.
Presiden Ursula von der Leyen menyebut CEPA sebagai hasil dari negosiasi ambisius yang telah dimulai sejak lebih dari 10 tahun lalu.
Ia menyatakan bahwa Indonesia punya peran vital dalam transisi digital dan ekonomi dunia.
Dengan PDB yang mencapai 1,2 triliun euro dan populasi lebih dari 287 juta jiwa, Indonesia diakui sebagai kekuatan ekonomi raksasa yang masih menyimpan potensi besar.
Meski demikian, von der Leyen juga menyoroti bahwa hubungan dagang kedua pihak belum optimal.
Saat ini, Indonesia menempati posisi kelima sebagai mitra dagang Uni Eropa di kawasan ASEAN dan juga sebagai tujuan investasi asing langsung terbesar kelima dari Eropa.
Baca Juga: Gegara Masuk BRICS Tarif AS ke Indonesia Naik Tajam, Sri Mulyani: Indonesia Tetap Netral dan Terbuka
Melalui CEPA, potensi kerja sama ini akan semakin diperluas, khususnya di sektor-sektor penting seperti bisnis, pertanian, industri otomotif, dan layanan jasa.
Von der Leyen juga menegaskan bahwa perjanjian ini akan menjadi pijakan baru dalam mempererat hubungan Uni Eropa dan Asia Tenggara secara menyeluruh.
Artikel Terkait
Indonesia Mulai Babak Baru Perjanjian Ekspor dengan Pasar Eropa
Dewan Ekonomi Nasional Siap Duduk Satu Meja Bersama BPS, Angka Kemiskinan Siap Dirombak
Penjualan Lagi Sepi, Bank Indonesia Sebut Optimisme Masyarakat Akan Pertumbuhan Ekonomi Juga Lagi Menurun
Pertumbuhan Ekonomi Sinyal Kuning, Apindo Desak Pemerintah Buat Strategi Adaptif
Trump Ancam Akan Membebani Ekstra Tarif 10% pada Negara yang Mengikuti Kebijakan Anti Amerika, yang Diusung BRICS