Presiden Prabowo Cetak Sejarah, CEPA Akhirnya Disepakati, Ekonomi RI Buka Pintu ke Pasar Uni Eropa, Nilainya Triliunan Euro!

photo author
- Senin, 14 Juli 2025 | 07:00 WIB
Presiden Prabowo capai kesepakatan dagang dengan Uni Eropa lewat CEPA setelah 10 tahun negosiasi, buka peluang pasar besar untuk RI. (HukamaNews.,com / Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo capai kesepakatan dagang dengan Uni Eropa lewat CEPA setelah 10 tahun negosiasi, buka peluang pasar besar untuk RI. (HukamaNews.,com / Sekretariat Presiden)

HUKAMANEWS - Setelah lebih dari satu dekade negosiasi panjang dan berliku, Indonesia akhirnya berhasil menyepakati perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa.

Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen secara langsung mengumumkan momen bersejarah ini di Brussel, Belgia, pada Minggu (13/7/2025).

Perjanjian ini dikenal dengan nama Comprehensive Economic Partnership Agreement atau CEPA, dan merupakan terobosan besar yang membawa hubungan kedua belah pihak ke level strategis.

Kesepakatan ini bukan cuma tentang membuka akses pasar, tapi juga mengukuhkan posisi Indonesia sebagai mitra penting dalam ekosistem global.

Uni Eropa, yang terdiri dari 27 negara, kini menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di kawasan ASEAN.

Baca Juga: Wamenlu: Diversifikasi Perdagangan Jadi Kunci Hadapi Ancaman Tarif Trump 32 Persen

Bukan hal kecil, mengingat CEPA ini membuka peluang dagang antara dua pasar besar yang mencakup lebih dari 1 miliar penduduk.

Presiden Ursula von der Leyen menyebut CEPA sebagai hasil dari negosiasi ambisius yang telah dimulai sejak lebih dari 10 tahun lalu.

Ia menyatakan bahwa Indonesia punya peran vital dalam transisi digital dan ekonomi dunia.

Dengan PDB yang mencapai 1,2 triliun euro dan populasi lebih dari 287 juta jiwa, Indonesia diakui sebagai kekuatan ekonomi raksasa yang masih menyimpan potensi besar.

Meski demikian, von der Leyen juga menyoroti bahwa hubungan dagang kedua pihak belum optimal.

Saat ini, Indonesia menempati posisi kelima sebagai mitra dagang Uni Eropa di kawasan ASEAN dan juga sebagai tujuan investasi asing langsung terbesar kelima dari Eropa.

Baca Juga: Gegara Masuk BRICS Tarif AS ke Indonesia Naik Tajam, Sri Mulyani: Indonesia Tetap Netral dan Terbuka

Melalui CEPA, potensi kerja sama ini akan semakin diperluas, khususnya di sektor-sektor penting seperti bisnis, pertanian, industri otomotif, dan layanan jasa.

Von der Leyen juga menegaskan bahwa perjanjian ini akan menjadi pijakan baru dalam mempererat hubungan Uni Eropa dan Asia Tenggara secara menyeluruh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X