Senjata ini dikenal efektif dalam menghancurkan target bawah tanah, seperti halnya fasilitas nuklir yang sengaja dibangun di kedalaman untuk perlindungan maksimum.
Serangan ke Iran sejatinya bukanlah kejadian yang berdiri sendiri.
Pada 13 Juni lalu, Israel telah lebih dulu meluncurkan serangan besar ke Iran, yang kemudian dibalas dengan gempuran rudal dari Teheran ke Tel Aviv.
Serangan balasan tersebut menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka, baik di pihak Iran maupun Israel.
Kini, kehadiran militer AS dalam konflik ini menimbulkan kekhawatiran baru akan pecahnya perang skala penuh yang tak hanya melibatkan dua negara, tetapi juga kekuatan besar lainnya di kawasan.
Sejumlah negara Eropa pun telah menyerukan agar Iran bersedia membuka jalur diplomatik dan berunding kembali dengan Amerika Serikat terkait program nuklirnya.
Namun, dalam situasi yang terus memanas, ajakan diplomasi masih terdengar seperti gema di tengah ledakan.
Ketegangan di Timur Tengah memang bukan hal baru, tetapi keterlibatan langsung AS dalam aksi ofensif ini memberi sinyal bahwa dunia mungkin sedang menyaksikan babak baru dari krisis nuklir Iran yang telah lama menjadi momok global.***
Artikel Terkait
Situasi Makin Memanas! Israel Gempur Teheran, Trump Ancam Serang, Iran Siap Lawan Tanpa Ampun
Bikin Tegang! Korea Utara Warning Keras ke AS soal Iran dan Israel, Jangan Coba-coba Sulut Perang Dunia
Kondisi Israel Hancur Usai Dihujani Rudal Iran Bertebaran di Dunia Maya, Menteri Keamanan Israel Ben Gvir Perintahkan Tangkap Penyebar Video dan Foto
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei Ancam Trump Tak Ikut Campur Konflik dengan Israel, Jika Tidak Dapat Balasan yang Lebih Sengit
Ini Aturan Liputan Perang di Israel,.Ada Tahapan Sensor Sebelum Tayang