HUKAMANEWS - Pejabat kesehatan India memastikan dari 279 jiwa korban kecelakaan pesawat Air India, hingga Minggu, 15 Juni 2025, baru 80 korban kecelakaan telah diidentifikasi dan dalam tahap penyerahan kepada keluarga. Sisanya, masih dalam proses identifikasi.
"Petugas kesehatan mengatakan akan memakan waktu 48 jam. Tetapi sudah empat hari dan kami belum menerima tanggapan apa pun," kata Rinal Christian, 23 tahun, salah satu keluarga korban.
Menjawab desakan keluarga korban, seorang dokter di rumah sakit sipil Ahmedabad, Rajnish Patel, mengatakan bahwa proses identifikasi akan dilakukan dengan sangat cermat. Pasalnya, sejumlah jenazah berada dalam kondisi luka bakar yang parah
"Ini adalah proses yang sangat teliti dan lambat, jadi ini harus dilakukan dengan sangat teliti," kata Patel.
Seluruh keluarga telah diinstruksikan untuk tidak membuka peti jenazah saat menerimanya. Para saksi melaporkan melihat tubuh-tubuh yang terbakar parah dan sisa-sisa jasad yang berserakan.
Dengan proses yang lambat ini para keluarga korban lainnya, yang masih menunggu kecocokan DNA untuk menemukan saudaranya, mengatakan bahwa maskapai penerbangan seharusnya lebih cepat membantu keluarga korban.
Baca Juga: Terbukti Bunuh Jurnalis, Jumran Dapat Vonis Bui Seumur Hidup Plus Dipecat Sebagai Anggota TNI
"Saya kecewa dengan mereka. Itu tugas mereka. Langkah selanjutnya adalah mencari tahu alasan kecelakaan ini. Kami perlu tahu," kata Ali.
Air India berkode penerbangan AI 171 tujuan London Gatwick meledak menjadi bola api ketika jatuh beberapa saat setelah lepas landas dari Ahmedabad, India.
Pihak berwenang India belum mengidentifikasi penyebab bencana dan telah memerintahkan pemeriksaan 787 milik Air India. Pihak berwenang mengumumkan pada hari Minggu bahwa kotak hitam kedua, perekam suara kokpit, telah ditemukan. Hal ini dapat memberi petunjuk lebih lanjut kepada para penyelidik tentang apa yang salah.
Baca Juga: Nilai Ekspor Air Minuman Tanpa Alkohol Naik, Indonesia Masih Butuh Inovasi Teknologi
"Kami berharap memecahkan kode kotak hitam pertama, perekam data penerbangan, akan memberikan wawasan yang mendalam tentang keadaan kecelakaan tersebut," tutur Menteri Penerbangan India, Ram Mohan Naidu Kinjarapu.****