"Middleman-nya, katakanlah untung Rp313 triliun di tengah tahun. Kalau koperasinya katakanlah sebagai middleman, untung Rp50 triliun. Artinya ada Rp263 triliun yang dinikmati konsumen dan produsen. Artinya, petani sebagai produsen kesejahteraannya meningkat. Dan, konsumennya punya daya beli yang naik. Logis kan? Inilah perintah Pak Presiden," ujar Mentan Amran.
Selanjutnya, Mentan Amran menyebut persoalan lain yaitu adanya keganjilan di Pasar Induk Cipinang, Jakarta pada 28 Mei lalu. Persediaan beras cukup berlimpah, namun harga justru naik.
Usut punya usut, sebanyak 11.410 ton beras keluar secara diam-diam dari Pasar Induk Cipinang. Padahal, rata-rata beras yang keluar hanya sekitar 2.000 ton per hari.
Baca Juga: Konflik Penyanyi vs Pencipta Lagu Makin Panas, Rhoma Irama Buka Suara: Ini yang Bikin Saya Prihatin
"Satgas (Pangan) sudah turun. Alasannya (Pasar Cipinang), salah hitung. Macam-macam alasannya. Itu baru statement," ujar Mentan Amran. ***
Artikel Terkait
Perum Bulog Keluarkan 10 Ton Beras Untuk Korban Longsor Kabupaten Pekalongan
Ada Jejak Bill Gates di Pertanian Kecamatan Sawangan Magelang, Petani Sukses Produksi Beras Premium
Hingga Tahun 2026, Zulkifli Hasan Bilang Indonesia Tak Perlu Impor Beras
Ketika Harga Beras Masih Naik Turun, Yakin Indonesia Mau Ekspor Beras?
Beras Jadi Bahan Permainan Harga, Amran Pastikan Koperasi Merah Putih Siap Potong Rantai Jalur Distribusi