Alhamdulillah Ketegangan Cair! Hercules Minta Maaf ke Sutiyoso Pakai Adat Timor, Respons Dudung Bikin Kaget

photo author
- Jumat, 30 Mei 2025 | 15:47 WIB
Momen haru Hercules cium tangan Sutiyoso sebagai tanda damai, Dudung Abdurachman beri apresiasi sikap saling hormat. (HukamaNews.com / Net)
Momen haru Hercules cium tangan Sutiyoso sebagai tanda damai, Dudung Abdurachman beri apresiasi sikap saling hormat. (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS - Sebuah peristiwa yang menyedot perhatian publik terjadi saat tokoh masyarakat Rosario de Marshall atau yang lebih dikenal sebagai Hercules bertemu dengan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso.

Dalam pertemuan yang berlangsung di kawasan Cibubur, Jakarta Timur pada Rabu, 28 Mei 2025 itu, Hercules menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada Sutiyoso.

Momen semakin emosional ketika Hercules mencium tangan Sutiyoso sebagai bentuk penghormatan dan penyesalan.

Tak hanya itu, Hercules juga menyerahkan kain khas Timor kepada Sutiyoso.

Baca Juga: Ngaku Buat Resepsi, Pejabat KemenPUPR Diduga Todong Bawahan Uang Puluhan Juta, KPK Auto Turun Tangan!

Simbol adat dari Timor Leste ini diyakini sebagai bentuk penyampaian maaf secara budaya, menunjukkan kesungguhan hati Hercules dalam meredakan ketegangan.

Langkah ini menuai tanggapan positif dari berbagai pihak, termasuk dari Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman yang saat ini menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Pertahanan Nasional.

Dudung menilai tindakan Hercules adalah contoh sikap saling menghormati yang patut ditiru.

“Alhamdulillah, memang harus saling menghormati, harus saling menghargai,” ujar Dudung kepada awak media di Jakarta, Jumat, 30 Mei 2025.

Ia berharap, momen ini menjadi titik balik dalam menciptakan suasana yang lebih damai di tengah perbedaan pandangan.

Dudung juga menekankan pentingnya menjaga etika dalam berinteraksi, terutama terhadap sosok yang dianggap sebagai tokoh senior atau sesepuh.

Baca Juga: Usia Bukan Lagi Masalah! Aturan Baru Menaker Buka Peluang Kerja Lebih Luas untuk Semua Orang

Menurutnya, tidak semestinya terjadi saling ejek atau caci maki di ruang publik.

“Karena bagaimanapun beliau (Sutiyoso) adalah sesepuh. Tidak boleh saling menjelekkan dan memaki-maki. Semoga semua berjalan baik,” tuturnya.

Pernyataan tersebut mencerminkan harapan besar agar ruang komunikasi antartokoh bangsa tetap dijaga dengan nilai-nilai persaudaraan dan saling menghargai.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X