Jaksa menyebut bahwa perintah tersebut diteruskan kepada Zulkarnaen Apriliantony, salah satu terdakwa, yang kemudian mengatur proses pengumpulan data situs dan pemblokiran selektif.
Zulkarnaen kemudian memperkenalkan Adhi Kismanto untuk membantu proses tersebut, meski tidak memiliki latar belakang akademik yang sesuai.
Adhi ikut menyaring daftar situs agar yang sudah menyetor dana tidak terkena pemblokiran.
Pembagian hasil disebut melibatkan sejumlah pihak internal maupun eksternal Kemenkominfo, dengan 50 persen keuntungan diberikan kepada Budi Arie.
Salah satu bukti yang menonjol adalah pengakuan terdakwa yang menyebut kedekatannya dengan Budi Arie digunakan sebagai alat untuk meyakinkan pihak lain.
Baca Juga: Pijat dan Jamu Jadi Service Plus Hewan Kurban Agar Tetap Sehat dan Tidak Stres
Zulkarnaen bahkan disebut pernah menemui langsung Budi Arie di rumah dinas Menkominfo untuk meminta izin melanjutkan praktik setelah sempat terhenti.
“Pertemuan di rumah dinas di Widya Chandra berujung restu dari Budi Arie untuk melanjutkan kegiatan tersebut,” bunyi dakwaan.
Praktik ini disebut mencakup lebih dari 10 ribu situs, dengan perputaran dana yang mencapai puluhan miliar rupiah.
Namun demikian, Budi Arie secara tegas membantah semua tuduhan tersebut.
Dalam pernyataan tertulisnya pada Senin, 19 Mei 2025, ia menyebut dakwaan itu sebagai narasi jahat yang menyerang kehormatan pribadinya.
Baca Juga: Pijat dan Jamu Jadi Service Plus Hewan Kurban Agar Tetap Sehat dan Tidak Stres
Ia mengajak publik untuk tetap berpikir jernih dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang.
Meskipun Budi Arie menyatakan bahwa tudingan tersebut tidak berdasar, dorongan agar kebenaran segera diungkap semakin menguat.
Publik kini menanti langkah tegas dari penegak hukum untuk menguji fakta-fakta yang telah terungkap di persidangan.
Artikel Terkait
Lebaran Haji 2025 Bareng! Muhammadiyah dan Pemerintah Kompak, Libur Panjang Siap Menanti
Terbongkar di Sidang! Eks Kader PDIP Ungkap Semua Tunduk pada Hasto soal Harun Masiku, Ada Apa di Balik PAW DPR?
Penuh Ancaman dan Teror Bak Zaman Orba, Penulis Ini Dapat Ancaman Teror Dua Kali, Menangis Ketakutan Ia pun Minta Tulisannya Ditakedown
Arifah Fauzi Cetuskan Tiga Langkah Cegah Tingginya Angka Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Pantas Prabowo Kerahkan Keselamatan Kejaksaan Saat Bos Sritex Ditangkap, Diduga Ada Peran Geng Solo "Mase" di Mega Korupsi Bansos Ikut Tersenggol