"Mereka di sudut jalanan dimasukkan ke barak, dididik secara militer diarahkan menjadi anak-anak yang berguna, kedisplinan militer adalah harga mati bagi kemajuan bangsa," ucap Dedi.
Menurut Dedi, barak militer jangan dipandang musuh, pandangan-pandangan buruk terhadap militer adalah pandangan orang yang takut anak Indonesia bangkit, yang takut anak Indonesia mencapai kemajuan," kata Dedi bersemangat.
"Mereka takut bangsa ini menjadi bangsa kokoh dan tegap, mereka ingin bangsa Indonesia menjadi bangsa pemabuk yang setiap hari mabuk akan ilmu pengetahuan, yang setiap hari bertengkar di tv, yang setiap hari bertengkar di medsos," kata Dedi.
"Sementara hamparan kekayaan alam diambil sama mereka. Janganlah kita menjadi antek bangsa lain, memporakporandakan diri sendiri dan bangsanya, dengan alasan pengetahuan, dengan alasan hak asasi manusia," katanya.
Anak membawa motor di bawah umur adalah pelanggaran hak anak.
"Kapan ditindak dan selama ini kita membiarkan," kata Dedi mencontohkan bentuk pelanggaran terhadap hak anak yang selama ini dibiarkan pemerintah.***
Artikel Terkait
Usai Malang, Kini Surabaya Bergerak Tolak UU TNI dan Kembalikan TNI ke Barak, Militer Jangan Arogan!
Hercules Aja Dianggap Angin Lalu, Apalagi Gertakan Pengacara Razman, Dedi Mulyadi Bakal Terus Sikat Preman Sampai Zero Premanisme
Ini Alasan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Mulai Syaratkan Vasektomi untuk Bisa Terima Bantuan Sosial
Purwakarta Mulai Bina 39 Siswa - Siswi ke Barak Militer, Cermati Metodenya
Tinggalin Istri, Mabuk, Malas Kerja? Program Baru Dedi Mulyadi Siap ‘Jewer’ Warga Dewasa!
Tinggal di Barak Militer, Siswa Bermasalah Mengakui Lebih Tenang