Ramai Gibran Bikin Video Monolog, Wamensesneg Buka Suara: Pejabat Itu Harus Bicara ke Publik!

photo author
- Minggu, 27 April 2025 | 18:24 WIB
Wamensesneg Bela Gibran soal Monolog, Pejabat Memang Harus Bicara (HukamaNews.com / Net)
Wamensesneg Bela Gibran soal Monolog, Pejabat Memang Harus Bicara (HukamaNews.com / Net)

Langkah Gibran ini mendapat sorotan dari Deddy Yevri Sitorus, yang mengingatkan agar Gibran tidak terlalu larut dalam aktivitas membuat konten.

"Ya menurut saya sih jangan terlalu banyak bikin video lah ya. Kerja saja gitu lho," kata Deddy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/4/2025).

Deddy bahkan menyindir, jika terlalu fokus pada produksi video, Gibran dikhawatirkan bisa mengikuti jejak salah satu mantan kepala daerah.

Dalam sindirannya, Deddy menyinggung nama Dedi Mulyadi, yang semasa menjabat Gubernur Jawa Barat kerap mendokumentasikan aktivitasnya lewat berbagai video.

"Bikin video terus, enggak habis-habis. Nanti sama kaya Pak Dedi Mulyadi lagi," ungkap Deddy.

Baca Juga: CoreLab Promedia Akan Menggebrak Kampus UNTIRTA Serang, Mahasiswa Hobi Ngonten, Jangan Sampai Ketinggalan!

Polemik ini memperlihatkan adanya perbedaan sudut pandang tentang bagaimana pejabat publik seharusnya mengelola komunikasi di era digital.

Di satu sisi, ada kekhawatiran bahwa aktivitas bermedia sosial bisa mengalihkan fokus dari tugas utama.

Namun di sisi lain, penggunaan platform digital dianggap perlu untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, sekaligus menyampaikan program kerja secara langsung.

Fenomena ini juga menunjukkan bagaimana pejabat kini dituntut tidak hanya bekerja di balik layar, tetapi juga aktif berinteraksi dan membangun kepercayaan publik.

Komunikasi publik melalui media sosial dinilai semakin krusial, mengingat cepatnya arus informasi di tengah masyarakat.

Baca Juga: Waktu Tunggu Haji Jadi 32 Tahun, Tak Masalah, Warga Jateng Tetap Antusias Mendaftar

Apalagi, dalam konteks bonus demografi yang akan mencapai puncaknya, generasi muda menjadi target penting dalam penyampaian pesan-pesan kebijakan.

Gibran tampaknya mencoba mengadopsi pendekatan ini, dengan membahas isu-isu nasional secara lugas lewat format yang lebih personal.

Bagaimanapun juga, efektivitas komunikasi seorang pejabat tentu akan dinilai bukan hanya dari intensitas berbicara, tetapi dari sejauh mana pesan tersebut mampu menggerakkan dukungan dan mendorong perubahan positif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X