Hal ini disebabkan posisi Jokowi yang tidak hanya sebagai mantan kepala negara, namun juga simbol kepercayaan di mata publik, baik dari kalangan masyarakat bawah hingga elite politik.
“Kalau masyarakat terus disuguhkan narasi semacam ini, bisa menimbulkan kebingungan dan menciptakan kegaduhan yang kontraproduktif terhadap agenda besar seperti Asta Cita,” jelasnya.
Senada dengan Asep, analis ekonomi dan politik Mardiyanto juga melihat ada upaya sistematis untuk merawat pesimisme terhadap pemerintahan Prabowo melalui isu ini.
Menurutnya, isu tersebut bukan hanya untuk membentuk persepsi negatif terhadap Jokowi, tetapi juga untuk membangun keraguan terhadap arah pembangunan nasional.
Mardiyanto menjelaskan bahwa figur Jokowi memiliki daya penerimaan yang luas di berbagai segmen masyarakat, termasuk pelaku usaha dan tokoh elite.
Oleh karena itu, menciptakan keraguan terhadap integritas Jokowi bisa memicu efek domino, terutama dalam ranah persepsi publik dan iklim bisnis.
“Bisa jadi, dengan cara ini, ada pihak yang berharap agar masyarakat mulai menganggap Jokowi sebagai beban politik bagi Prabowo,” katanya.
Namun demikian, Mardiyanto menegaskan bahwa karakter kepemimpinan Prabowo tidak mudah digoyang oleh tekanan semacam itu.
Ia meyakini bahwa Presiden Prabowo tetap akan menjalankan kepemimpinannya secara mandiri dan fokus pada pencapaian agenda besar yang telah dirancang.
“Saya yakin Prabowo punya determinasi yang kokoh. Isu seperti ini tidak akan membuat arah pemerintahan bergeser dari tujuannya,” pungkas Mardiyanto.
Isu ijazah palsu Jokowi memang bukan barang baru.
Namun kemunculannya yang kembali dipanaskan di momen awal pemerintahan baru jelas menyimpan pesan politik yang tidak sederhana.
Di tengah upaya konsolidasi pascapemilu, narasi semacam ini bisa menjadi ujian bagi soliditas Prabowo-Gibran, sekaligus menjadi cermin dinamika politik yang masih belum sepenuhnya stabil.
Artikel Terkait
Enam Isu Jadi Topik May Day, Salah Satunya Pembentukan Satgas PHK
Tak Hanya Lulusan SMA, Lulusan SD Pun Berbondong-bondong Serbu Balai Kota untuk Lamar Pekerjaan
Per 1 Juni 2025, SIM Kamu Akan Berlaku Secara Internasional
Kisah Pilu Eksploitasi di Panggung Sirkus OCI, Dibalik Tawa Penonton, Ada Air Mata Pemain yang Tak Pernah Kering
Ada Uang Berputar Senilai 70 Milyar di Borobudur Marathon 2024, Jelas Tahun Ini Diadakan Lebih Meriah Lagi