HUKAMANEWS - Balai Kota pada Rabu (23/4) kemarin diserbu para pencari kerja.
"Karena banyak pengangguran, pelamar sangat membludak," demikian twet liaa, dikutip Kamis (24/4).
Ternyata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memberikan kesempatan pekerjaan untuk lulusan SD.
Tak heran, warga banyak serbu Balai Kota untuk mendapatkan kesempatan kerja.
Menanggapi serbuan warga ke Balai Kota, Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana mengatakan, pendaftar untuk menjadi Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP), Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) serta Pemadam Kebakaran (Damkar) seharusnya tidak perlu datang ke Balai Kota Jakarta, tetapi cukup di kelurahan.
"Kalau ada rekrutmen PJLP silakan buka saja di kelurahan masing-masing, bukan di Balai Kota karena jauh," kata William.
Baca Juga: Jakarta Matikan Lampu Jalan Mulai Esok Jumat, Memperingati Hari Bumi 2025
Menurutnya, dengan harus mendatangi Balai Kota maka warga perlu mengeluarkan uang untuk ongkos dan yang pasti tidak semua orang dekat dengan kantor gubernur.
Untuk itu, pendaftaran PJLP seharusnya dilakukan di kelurahan masing-masing, supaya lebih efisien dan tidak membebani masyarakat.
"Kalau semua di Balai Kota maka bisa terjadi penumpukan," kata William.
William juga menyayangkan ada oknum yang membuat hoaks rekrutmen PJLP.
Ia meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terbuka dalam rekrutmennya.
"Semua rekrutmen sebaiknya terbuka dipublikasi di website," kata dia.
Seorang warga yang berasal dari Cakung, Jakarta Timur, Rizki mengaku bahwa di kelurahan tempat tinggalnya tidak ada pembukaan pendaftaran karena semua dilakukan di Balai Kota.
Artikel Terkait
Duh, Pelamar Kerja Makin Sulit Dapat Kerjaan Karena HRD Periksa BI Checking, Auto yang Kreditnya Macet Sulit Diterima
Duduki Rangking Teratas , Sarjana UNDIP Harus Segera Cari Kerja
Lebaran Usai, Jangan Tergiur Cari Kerja ke Kamboja, Thailand dan Myanmar.Pasti Illegal
Host Valentinus Resa Senggol Ijazah Jokowi, Kalau Rakyat Cari Kerja Ditanya Ijazah, Kalau Mantan Presiden Ditanya Ijazah Kayak Orang Gagal Move On