Urusan Pelecehan Seksual Tenaga Medis, Kementerian Kesehatan Harus Hadir Melindungi Pasien

photo author
- Jumat, 18 April 2025 | 14:05 WIB
Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Mochamad Fajar Gemilang (kedua kanan) dan Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Polisi Hendra Rochmawan (kiri) saat jumpa pers pengungkapan kasus seorang dokter melakukan perbuatan asusila terhadap pasien di Markas Polres Garut, Jawa Barat, Kamis (17/4)  (Elizabeth Widowati )
Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Mochamad Fajar Gemilang (kedua kanan) dan Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Polisi Hendra Rochmawan (kiri) saat jumpa pers pengungkapan kasus seorang dokter melakukan perbuatan asusila terhadap pasien di Markas Polres Garut, Jawa Barat, Kamis (17/4) (Elizabeth Widowati )

HUKAMANEWS - Pencabulan di layanan kesehatan itu sungguh sangat mencederai rasa aman rakyat. Tempat yang seharusnya memberikan pelayanan kesehatan, malah justru menjadi tempat perlakuan tidak nyaman kepada pasien. 

Anggota Komisi III DPR Gilang Dhielafararez mengatakan insiden ini menjadi bukti lemahnya sistem perlindungan masyarakat. Negara harus hadir secara tegas dalam menjamin ruang-ruang publik bebas dari kekerasan. Terutama kepada perempuan dan anak sebagai kelompok yang paling sering menjadi korban kekerasan seksual.

“Ketika rakyat yang datang untuk berobat justru menjadi korban pelecehan, itu adalah pengkhianatan terhadap mandat pelayanan publik. Pemerintah harus introspeksi, bagaimana mungkin pelaku bisa berpraktik sekian lama tanpa ada pengawasan atau pengaduan yang ditindaklanjuti?” ungkap Gilang, Kamis, 17 April 2025.

Baca Juga: Eks Presiden Peru Dipenjara 15 Tahun, Istri Minta Suaka, Skandal Pencucian Uang Odebrecht Kembali Guncang Politik Amerika Latin

Pihaknya terus mendorong Kementerian Kesehatan untuk segera membentuk mekanisme aduan cepat dan responsif agar masyarakat tidak takut melapor.

“Saya khawatir ini bukan kasus tunggal. Tapi kalau negara tidak hadir memberikan perlindungan dan pendampingan pada korban, akan makin banyak pelaku yang bebas berkeliaran, dan makin banyak rakyat yang kehilangan kepercayaan pada sistem,” jelas dia.

Masyarakat harus mendorong adanya pembenahan menyeluruh terhadap sistem layanan kesehatan yang masih rawan disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Film Jumbo Bukan Sekadar Animasi, Tapi Cermin Cara Anak Hadapi Duka Lewat Imajinasi

Terduga pelaku berinisial MSF kini sudah tidak praktik lagi di Klinik KH, RS AQ, maupun di RSUD M.Dengan indikasi ini, informasi terbaru, dokter MSF dipastikan melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap kurang lebih 100 pasien di lingkungan kerja maupun di luar lingkungan kerja.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X