MUI: Prabowo, Apa Ada Jaminan Warga Gaza yang Keluar Bisa Balik Lagi? Bukankah Mereka Sengaja Dikeluarkan untuk Memasukkan Israel ke Palestina?

HUKAMANEWS - Majelis Ulama Indonesia (MUI) sampai terheran-heran dengan rencana Presiden Prabowo.

Bagaimana tidak rencana Prabowo malah sejalan dengan rencana Israel dan Amerika yang bakal paksa warga Gaza keluar dari negaranya.

Relokasi warga Gaza malah akan membuka jalan bagi Zionis Israel untuk lebih leluasa menjajah Palestina, dan mencaplok Gaza sebagai bagian dari Israel Raya yang dicetuskan oleh PM Israel Netanyahu.

Kebijakan Presiden Prabowo ini turut dikecam Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Menurut Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas, dengan kesepakatan PM Israel Netanyahu dan Amerika, Trump, sudah sepakat mengosongkan Gaza, yang mengevakuasi warga Gaza ke luar negeri, termasuk Indonesia.

"Ingin mengevakuasi warga Gaza yang sakit dan anak-anak yatim ke Indonesia, berarti Prabowo membantu tugas Israel yang kita kenal sebagai negara penjajah dan negara yang telah melakukan genosida," kata Anwar.

Baca Juga: Siapa Sangka Nadin Amizah Kecam Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, Warga Gaza Butuh Tanahnya Sendiri!

Menurutnya membantu orang sakit adalah baik, tapi membantu negara yang melakukan genosida tentu tidak baik.

Sependapat Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis menanggapi rencana Presiden Prabowo untuk mengevakuasi 1000 warga Gaza ke Indonesia.

Kiai Cholil menyatakan dengan tegas bahwa tidak setuju dengan rencana Presiden Prabowo untuk mengevakuasi 1000 warga Gaza ke Indonesia.

"Saya tidak setuju evakuasi (1000) warga Gaza ke Indonesia karena masalahnya bukan warga Gaza, tapi karena Israel yang menyerang dan tak patuh perjanjian," kata dia dalam akun Instagram pribadinya @cholilnafis, Rabu (9/4).

Kiai Cholil menekankan bahwa yang seharusnya dilakukan adalah menghentikan Israel untuk menyerang Palestina.

Kiai Cholil juga mempertanyakan terkait jaminan bagi warga Gaza untuk balik lagi ketika nantinya dievakuasi ke Indonesia.

Baca Juga: Ingat Indonesia Masih Punya Daya Jual, Jangan Asal Lobi Didepan Donald Trump