Dirut Pertamina Buka Suara Soal Skandal Korupsi Rp 193,7 Triliun: Kami Hormati Proses Hukum

HUKAMANEWS – Kasus dugaan korupsi di tubuh Pertamina mencuat ke publik dan menyeret sembilan petinggi perusahaan.

Dengan potensi kerugian negara yang mencapai Rp 193,7 triliun dalam satu tahun, skandal ini menjadi salah satu kasus korupsi terbesar dalam sejarah Indonesia.

Kejaksaan Agung (kejagung)kini tengah mengusut kasus ini, dan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menegaskan bahwa perusahaan menghormati penuh proses hukum yang sedang berlangsung.

"Kami sangat menghormati proses hukum yang sedang berlangsung di Kejaksaan Agung," ujar Simon saat diskusi bersama media di Grha Pertamina, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

Baca Juga: Drama Rp 5 Miliar! Nikita Mirzani Ditahan, Kasus Pemerasan Reza Gladys Bongkar Fakta Mengejutkan

Transparansi di Tengah Badai

Simon memastikan bahwa Pertamina akan bersikap transparan dalam kasus ini.

Menurutnya, pihak perusahaan tidak akan menghalangi penyidikan dan akan memberikan akses penuh kepada Kejaksaan Agung untuk menuntaskan kasus ini dengan jelas.

"Kami memahami bahwa saat ini Pertamina sedang menghadapi ujian yang cukup berat," lanjut Simon.

Meski begitu, ia meyakini bahwa operasional perusahaan tidak akan terganggu dan tetap berjalan normal meskipun badai kasus hukum tengah menghantam.

Baca Juga: Samsung Galaxy Tab S10 FE & FE+ Bocor! Layar Lebih Besar, Exynos 1580 dan 5G, Kapan Rilis Resminya?

Kasus ini berkaitan dengan dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di Pertamina, termasuk di subholding serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Penyidik telah menetapkan sembilan tersangka yang terdiri dari jajaran direksi anak usaha Pertamina dan pihak swasta yang diduga terlibat dalam praktik ini sejak 2018 hingga 2023.

Pertamina Beri Pendampingan Hukum

Di tengah sorotan publik, Simon juga menegaskan bahwa Pertamina akan tetap memberikan pendampingan hukum kepada pegawai yang terseret dalam kasus ini.