Tak hanya itu, BPBD juga memperkuat kolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kerja sama ini memungkinkan pemantauan aktivitas seismik secara real-time dan penyebaran informasi peringatan dini.
“Informasi peringatan dini bahkan sudah terintegrasi ke dalam TV digital untuk bencana seperti banjir dan tsunami,” kata Yohan.
BPBD juga menggandeng USAID KUAT untuk menyediakan panduan kesiapsiagaan bagi masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
Baca Juga: KPK Bantah Ada Pihak Internal Bocorkan OTT Harun Masiku di Tahun 2019
Panduan ini dilengkapi alat bantu edukasi seperti buku anak dan bola edukasi yang dapat diakses gratis melalui situs resmi BPBD.
Menurut Yohan, kesiapsiagaan ini harus menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.
“Setiap warga memiliki peran penting dalam memitigasi risiko bencana, salah satunya dengan meningkatkan kesadaran dan kesiapan diri,” tambahnya.
Langkah proaktif BPBD diharapkan mampu meminimalisir dampak buruk gempa megathrust di Jakarta.
Baca Juga: Samsung Galaxy Z Flip FE Versi Smartphone Lipat Terjangkau, Apa Saja yang Harus Dikorbankan?
Bagi warga Jakarta, kini saatnya untuk lebih waspada dan memulai langkah kecil dengan menyiapkan tas darurat di rumah.
Keselamatan bukan hanya soal kesiapan pemerintah, tetapi juga kesiapan setiap individu dalam menghadapi situasi darurat.***
Artikel Terkait
Simulasi Gempa Megathrust di Jakarta Akan Digelar oleh BPBD, Warga Diminta Siapkan Kebutuhan Darurat
Gempa Dangkal di Cianjur 2,7 Magnitudo Bikin Panik, Begini Fakta Sebenarnya!
Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Selasa Malam Baru Saja Digunjang Gempa Magnitudo 4.9
Gempa M4,9 di Sukabumi, Warga Diminta Tetap Tenang, BPBD Pastikan Belum Ada Kerusakan
Gempa Megathrust Bisa Guncang RI Kapan Saja! Ini Cara Kamu Agar Tetap Selamat di Tengah Bencana Alam