HUKAMANEWS - Ketua DPP PDI Perjuangan Deddy Sitorus menegaskan indikasi Kongres PDI Perjuangan 2025 mau diacak-acak sudah terlihat.
Deddy Sitorus mengungkapkan bahwa indikasi sejumlah pihak yang berencana mengacak-acak Kongres PDI Perjuangan 2025 sudah terdeteksi sejak Lama
"Tanda-tandanya kita bisa lihat dari gugatan yang diajukan kelompok tertentu atau pihak yang didorong oleh orang tertentu untuk mempermasalahkan legalitas perpanjangan dan penambahan personil DPP," kata Deddy Sitorus, Sabtu (14/12), dikutip dari akun X PDI Perjuangan, Selasa (17/12).
Deddy Sitorus menjelaskan bahwa indikasi kedua juga terlihat banyaknya spanduk provokasi yang mempersoalkan legalitas Kepengurusan PDI Perjuangan.
"Kita melihat spanduk-spanduk bertebaran di Jakarta yang mempertanyakan juga soal itu. Kami sudah ketahui dan kami bahkan sudah melakukan salah satu respon beberapa waktu yang lalu," kata Deddy Sitorus.
Sementara itu, kisruh di tubuh PDIP, ada 27 kader yang dipecat terkait dengan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, sebanyak 27 nama tersebut terdiri atas Effendi Muara Sakti Simbolon hingga Joko Widodo.
Secara perinci, terdapat 17 kader yang dipecat lantaran melanggar etik partai karena maju Pilkada 2024 dari partai lain.
Sebanyak 17 nama dimaksud, yakni Lalu Budi Suryata (asal daerah Nusa Tenggara Barat/NTB); Putu Agus Suradnyana dan Putu Alit Yandinata (Bali), Muhammad Alfian Mawardi (Kalimantan Tengah); Hugua (Sulawesi Tenggara); Elisa Kambu (Papua Barat Daya); John Wempi Wetipo dan Willem Wandik (Papua Tengah); serta Suprapto (Sorong, Papua Barat Daya).
Berikutnya, Gunawan H.S. (Malang, Jawa Timur); Heriyus (Murung Raya, Kalimantan Tengah); Ery Suandi (Karimun, Kepulauan Riau); Fajarius Laia (Nias Selatan, Sumatera Utara); Mada Marlince Rumaikewi (Mamberamo Raya, Papua); Feri Leasiwal (Pulau Morotai, Maluku Utara); Lusiany Inggilina Damar (Halmahera Barat, Maluku Utara); serta Dorthea Gohea (Nias Selatan, Sumatera Utara).
Selain itu, ada tujuh kader yang dipecat karena telah melanggar etik partai lantaran tidak mendukung calon Pilkada 2024 dari PDI Perjuangan, yakni Weski Omega Simanungkalit serta Arimitara Halawa, Camelia Neneng Susanty Sinurat, dan Sihol Marudut Siregar (Tapanuli Tengah, Sumatera Utara).