Riset Nasional Kacau Balau! Presiden Prabowo Harus Segera Bereskan Tumpang-Tindih Lembaga Sebelum Indonesia Semakin Tertinggal

photo author
- Selasa, 19 November 2024 | 08:00 WIB
Ilustrasi: Prabowo diminta benahi tumpang-tindih lembaga riset demi kemajuan nasional. Revitalisasi diperlukan untuk koordinasi yang lebih baik. (BRIN / HukamaNews.com)
Ilustrasi: Prabowo diminta benahi tumpang-tindih lembaga riset demi kemajuan nasional. Revitalisasi diperlukan untuk koordinasi yang lebih baik. (BRIN / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Pembina Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI), Mulyanto, menyoroti perlunya langkah tegas Presiden Prabowo Subianto untuk membenahi struktur kelembagaan riset dan teknologi di Indonesia.

Saat ini, menurut Mulyanto, pengelolaan riset nasional sedang dalam kondisi yang memprihatinkan.

Terdapat tumpang tindih fungsi di antara beberapa lembaga, sehingga pengembangan riset menjadi terhambat.

Baca Juga: Viral! Rekaman Suara Budi Arie soal Judi Online, Jokowi Ikut Diseret, Fitnah atau Fakta?

Masalah ini tidak hanya soal teknis, tapi juga melibatkan ego sektoral antarinstansi yang menyebabkan koordinasi menjadi sulit.

Mulyanto mengusulkan agar Presiden Prabowo mengambil langkah strategis untuk merevitalisasi kelembagaan riset secara menyeluruh.

“Sekarang tidak jelas mana lembaga yang bertugas merumuskan kebijakan dan mana yang seharusnya mengimplementasikan kebijakan. Ini harus segera diatasi agar tidak terjadi kekosongan fungsi,” ungkap Mulyanto.

Sebagai mantan Sekretaris Kementerian Ristek di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Mulyanto menilai, kementerian ristek harus memegang peran sentral dalam menyusun dan mengoordinasikan kebijakan.

Baca Juga: Kesaksian Edy Mulyadi, Said Didu Didatangi Utusan Aguan dan Dirayu Rp150 Miliar untuk Berhenti, Diam Soal PIK 2

Ia menjelaskan bahwa kementerian sebagai pembuat kebijakan (policy making body) seharusnya fokus pada strategi dan pengaturan besar.

Sedangkan lembaga di bawahnya, seperti BRIN atau lembaga baru yang dibentuk, bertugas menjalankan kebijakan sebagai implementing body.

Tidak hanya itu, Mulyanto juga menggarisbawahi pentingnya insentif untuk mendukung pelaksanaan riset.

“Kementerian harus mampu memberikan insentif riset, pelatihan, fasilitasi, dan dukungan lainnya kepada lembaga riset agar pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berjalan optimal,” tegasnya.

Baca Juga: HORE! Poco X5 5G Turun Harga Rp 1 Juta, Layar AMOLED, Snapdragon 695, dan Fast Charging 67W Cuma Rp2 Jutaan

Mulyanto juga menyebutkan perlunya perhatian khusus pada bidang ketenaganukliran dan keantariksaan-penerbangan yang selama ini kurang mendapatkan perhatian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X