Langkah konkret dari kerja sama ini adalah pendirian Pusat Pelatihan Maritim BAKAMLA ‘Anambas’ di Batam, yang didanai oleh Amerika Serikat.
Pusat ini diharapkan menjadi pilar utama dalam pengembangan keterampilan maritim dan pengawasan perairan Indonesia, yang memang kerap menjadi target kegiatan ilegal di laut.
Kedua pemimpin juga berkomitmen untuk mengadakan sejumlah dialog tingkat tinggi dalam bidang pertahanan dan kebijakan luar negeri sebelum akhir kuartal pertama tahun 2025.
Dialog Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan Pejabat Senior AS-Indonesia ke-2, Dialog Keamanan AS-Indonesia ke-21 (IUSSD), dan Diskusi Pertahanan Bilateral AS-Indonesia (USIBDD) adalah agenda penting dalam hubungan diplomatik kedua negara.
Tidak hanya berfokus pada isu keamanan, Prabowo dan Biden sepakat untuk mengeksplorasi peluang kerja sama baru di sektor ekonomi maritim serta ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, kolaborasi dalam bidang ini diharapkan mampu mendorong inovasi yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola dan melindungi kekayaan laut kedua negara.
Dalam pertemuan ini, Biden dan Prabowo juga menekankan bahwa seluruh kerja sama pertahanan dan modernisasi militer akan berjalan sesuai dengan hukum hak asasi manusia internasional dan hukum humaniter internasional.
Hal ini menunjukkan komitmen bersama dalam menjalankan kebijakan yang bertanggung jawab dan beretika.
Kesepakatan strategis ini tidak hanya membawa dampak positif bagi hubungan kedua negara, tetapi juga mencerminkan visi bersama dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik.
Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, kerja sama yang kokoh antara Indonesia dan Amerika Serikat diharapkan menjadi pondasi yang kuat untuk menghadapi tantangan global bersama.
Dengan langkah nyata seperti Super Garuda Shield dan pendirian pusat pelatihan maritim, Indonesia dan Amerika Serikat membuktikan bahwa kerja sama internasional adalah kunci untuk menciptakan kawasan yang lebih aman dan stabil.
Di samping memperkuat pertahanan, kolaborasi ini juga membuka peluang baru dalam berbagai sektor, menjadikan kerja sama ini semakin berharga bagi masa depan hubungan kedua negara.***
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Mulai Lawatan Perdana sebagai Presiden, Kunjungi Negara-Negara Penting Dunia
Tindakan Prabowo Kampanyekan Pasangan Luthfi Yasin untuk Pilkada Jateng Dikecam, Dianggap Merendahkan Diri Sebagai Kepala Negara
Impor Komoditas Bikin Petani Gigit Jari? Agus Sulistriyono: Saatnya Prabowo-Gibran Dengar Suara Rakyat Kecil!
Netizen Jeli, YouTube Sekretariat Negara Beri Judul Presiden Jokowi Saat Presiden Prabowo Lakukan Lawatan ke China, Parah Adminnya
Presiden Prabowo Temui Biden, Indonesia-AS Siap Tingkatkan Pendidikan Sains dan Kewirausahaan!