Nekad Seorang Wanita Coba Selundupkan Narkoba ke Rutan Salemba Demi Turutin Permintaan Suami yang Dipenjara

HUKUMANEWS - Seorang wanita nekad coba selundupkan barang haram narkoba ke dalam Lapas Kelas II A Salemba, Jakarta Pusat.

Diketahui wanita berinisial A (35), disebut Kapolsek Cempaka Putih, Kompol Sulistiyo Yudo Pangestu mengatakan, kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

Wanita tersebut ditetapkan tersangka usai polisi melakukan pendalaman, dan pelaku dijerat dengan pasal peredaran narkoba.

"Sudah tersangka, karena dia yang bawa (narkoba) itu. (Dijerat pasal) Undang-undang masalah terkait (pengedaran) narkotika," ujar Sulistiyo Yudo Pangestu saat dikonfirmasi Sabtu (26/10).

Baca Juga: Serangan Agresi Israel ke Iran Berhasil Dilumpuhkan, Kemenlu Iran Nyatakan Pihaknya Bakal Balas Serangan Lebih Sengit

Menurut Sulistiyo, pelaku N nekat menyelundupkan narkoba karena permintaan suaminya berinisial FR, yang merupakan narapidana di lapas tersebut.

"Mungkin dipakai ya, kan suaminya di dalam (Lapas Salemba). Kalau masalah saat itu, yang jelas itu bahwa si N ini intinya membawa barang kalau rencananya mau dikirim ke suaminya," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi melakukan pendalaman terkait dengan adanya upaya penyelundupan narkotika jenis sabu dan ekstasi oleh seorang perempuan berinisial N ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba.

Baca Juga: Usai Libas Kepulauan Mariana Utara 10:0, Garuda Muda U17 Berhasil Tempati Posisi Kedua Klasemen Grup G Piala Asia U17 2025

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan pihak kepolisian akan mengusut siapapun yang terlibat dalam upaya tersebut.

"Kan barang itu tidak ujug-ujug ada di dalam atau di TKP. TKP-nya di Lapas Salemba," ujar Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (25/10).

Ade Ary mengungkapkan, motif dari perempuan tersebut mengantarkan narkotika ke Lapas Salemba untuk suaminya yang menjalani penahanan masih didalami pihak kepolisian.

"Tidak ujug-ujug ada di situ. Ada yang membawa, ada yang mengantar, ada yang menyuruh, dan lain sebagainya, ini akan terus didalami," tuturnya.***