"Antara pendapatan dan pemberian harus adil. Migas tidak banyak melibatkan masyarakat, tapi hilirisasi nikel sepanjang jalan, masyarakat kena dampaknya," tegas Bahlil.
Di akhir pidatonya, Bahlil menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program hilirisasi yang lebih berkeadilan.
Ia memastikan bahwa pemerintah akan terus berupaya melakukan perbaikan terhadap dampak negatif dari hilirisasi, baik dari sisi kebijakan maupun implementasinya di lapangan.
Ia juga menyatakan kesiapannya untuk terus melanjutkan tugasnya sebagai Menteri ESDM jika kembali dipercaya oleh presiden terpilih pada periode mendatang.
"Memulai dari kekurangan jauh lebih baik daripada tidak memulai sama sekali. Kita akan melakukan perbaikan," ucap Bahlil, menutup presentasinya.
Dengan kritik dan rekomendasinya, Bahlil berharap bahwa hilirisasi nikel dapat menjadi lebih adil, terutama bagi masyarakat daerah yang terkena dampak langsung dari kegiatan industri ini.
Program hilirisasi yang berkelanjutan tidak hanya harus memberikan keuntungan ekonomi, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.
Kebijakan hilirisasi nikel memang menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah industri tambang di Indonesia.
Baca Juga: Full Review Samsung Galaxy S24 FE, Si Flagship Terjangkau yang Bikin Ngiler, Worth It Banget!
Namun, seperti yang disoroti oleh Bahlil Lahadalia, kebijakan ini perlu terus diperbaiki agar lebih adil dan berkelanjutan.
Dengan reformasi kebijakan yang tepat, diharapkan hilirisasi nikel tidak hanya membawa keuntungan bagi investor besar, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan menjaga kelestarian lingkungan.***
Artikel Terkait
Benarkah DPR Setujui Mantan Narapidana Jadi Penasihat Presiden? Simak Faktanya di Sini!
Pertemuan Prabowo dan Megawati Momen Spesial di Hari Ulang Tahun, Silaturahmi Hangat atau Manuver Politik Menjelang Pelantikan
Prabowo Genap 73 Tahun, Jelang 3 Hari Lagi Dilantik Jadi Presiden, Ucapan Selamat Tokoh Politik Mengalir
Pamer Makan Mewah Omakase di RS, Netizen Sebut Meski Erina Gudono Jebolan Putri-putrian Tak Menjamin Cerdas dan Peka
Dimyati Sindir Perempuan ‘Berat’ Jadi Gubernur, Ini 7 Wanita Hebat yang Justru Buktikan Kekuasaan Itu Tak Kenal Gender!