Dari jumlah tersebut, 28 di antaranya adalah bagian dari rombongan Benny Laos.
Di antara nama-nama yang ada di speedboat tersebut termasuk beberapa tokoh penting dan jurnalis yang turut meliput kampanye.
Apakah ini bisa disebut kelebihan kapasitas? Entahlah, tapi tentu saja kondisi penuh sesak di atas kapal seperti itu bisa menambah risiko saat terjadi insiden.
Saat kampanye Pilkada yang seharusnya direncanakan dengan matang, bukannya semestinya protokol keamanan diperketat, apalagi menyangkut calon pemimpin daerah?
Baca Juga: Basarnas Hentikan Evakuasi Kebakaran Speed Boat Bella 72 yang Tewaskan Cagub Maluku Utara Benny Laos
5. Tanda Bahaya Sudah Ada
Yang paling membuat frustrasi adalah kenyataan bahwa tanda bahaya sebenarnya sudah ada sebelum ledakan terjadi.
Tim kepolisian sudah memberikan peringatan, tetapi sayangnya hal itu seolah diabaikan.
Pengisian BBM dengan mesin menyala tentu saja melanggar standar keamanan. Namun, nyatanya kelalaian ini tetap terjadi, hingga akhirnya memicu tragedi.
Pertanyaan besar yang mengemuka dari insiden ini adalah, apa yang sebenarnya salah?
Apakah ini murni kelalaian, atau ada hal lain yang menjadi penyebabnya?
Bagaimanapun, peristiwa ini meninggalkan luka mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi masyarakat Maluku Utara yang kehilangan sosok calon pemimpin mereka.
Dalam hitungan detik, mimpi dan harapan politik bisa terbang begitu saja bersama asap ledakan speedboat naas ini.***
Artikel Terkait
Profil Benny Laos, Cagub Maluku Utara Berjiwa Sosial Tinggi yang Tewas dalam Ledakan Speedboat
Meninggal Akibat Ledakan speedboat, Benny Laos Dikenal Sebagai Cagub Terkaya dengan Harta Senilai Rp709,7 Miliar, Intip Rinciannya
Basarnas Hentikan Evakuasi Kebakaran Speed Boat Bella 72 yang Tewaskan Cagub Maluku Utara Benny Laos
Tak Hanya Renggut Nyawa Benny Laos, Kebakaran Speed Boat Juga Tewaskan Anggota DPRD Malut, Esther Tanti
Pengganti Benny Laos? Partai Koalisi Siap Cari Cagub Baru, Restu Keluarga Jadi Kunci Sebelum Batas Waktu