88 Tas Mewah Sandra Dewi, Hasil Endorse atau TPPU? Kejagung Beri Jawaban Tajam

Lebih jauh, Harli menjelaskan tentang modus-modus umum dalam Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Ia menyebut setidaknya ada tiga modus utama: placement (penempatan), layering (penyamaran), dan integration (penggabungan). Dalam kasus ini, aliran dana menjadi kunci. "Aliran dana dari mana ke mana, itu yang sekarang sedang ditelusuri di pengadilan," ungkap Harli.

Pertanyaannya, apakah tas-tas yang diklaim Sandra Dewi sebagai hasil endorse ini benar-benar hanya sekadar barang promosi?

Atau mungkin ada aliran dana mencurigakan yang terhubung dengan barang-barang mewah tersebut?

Baca Juga: Ulah Wasit Ahmed Al Kaf Jadi Sorotan Media Luar Karena Perpanjangan Waktu Demi Untungkan Bahrain Saat Laga dengan Timnas

Kejagung sendiri belum memberikan kesimpulan pasti, karena kasus ini masih dalam tahap pengadilan.

Namun, barang-barang sitaan termasuk 88 tas tersebut bisa saja diklasifikasikan sebagai barang rampasan jika terbukti terkait dengan tindak pidana korupsi yang dilakukan suami Sandra.

Bukan hanya soal tas, dalam sidang tersebut juga terungkap informasi mengenai deposito puluhan miliar yang terkait dengan keluarga Sandra Dewi dan suaminya.

Namun, Sandra tetap pada pendiriannya bahwa tas-tas yang ia miliki bukan hasil tindak korupsi. “Tas-tas ini hasil endorsement, bukan dari suami saya,” tegas Sandra.

Baca Juga: Kucing Sembelit? Ini Cara Ampuh Mengatasinya dan Obat Tradisional yang Aman!

Dalam pengakuannya, Sandra Dewi juga menyebut bahwa sebagian dari tas-tas tersebut sudah ia jual.

“Sisanya yang tidak saya pakai, saya jual. Jadi tas-tas ini tidak ada kaitannya dengan suami saya, semua sudah saya dapatkan dari tahun 2014,” ucapnya di hadapan hakim.

Pihak Kejagung tampaknya masih enggan memberikan pernyataan tegas terkait status tas-tas mewah tersebut.

Menurut Harli Siregar, keputusan akhir akan sangat bergantung pada penilaian hakim dan bukti yang diajukan di pengadilan.

Baca Juga: Review Samsung Galaxy A55 5G, HP Gaming Murah, Performa Nggak Murahan!