HUKAMANEWS - Tinggal hitungan hari, Jokowi dan keluarga sudah dikuliti media asing.
"16 hari lagi… Mulyono @jokowi dan keluarga
@gibran_tweet @kaesangp dikuliti koran Hong Kong, South China Morning Post."
Mulai dari politik dinasti, nepotisme dengan menabrak konstitusi yang dilakukannya bersama ipar di MK.
Media luar ini juga memuat soal gratifikasi yang dinikmati seluruh keluarga, semua dibahas.
Dikutip dari akun X Maria A Alkaff, pada Jumat (4/10), menarik, meski presiden meminta maaf jelang masa demisioner, anak bungsunya justru seolah menantang emosi rakyat.
Baca Juga: Review Jujur Xiaomi 14T Pro, Smartphone Flagship Flagship Worth It atau Cuma Hype?
Perhatikan bagaimana si pengamat menyebut "sickly child" pada anak Mulyono.
Akankah rakyat memaafkannya?
Sementara pengamat politik yang kerap mengkritik kebijakan Jokowi, Faizal Assegaf mengatakan, puncak prestasi kebohongan Jokowi ada pada IKN.
"Karena antara narasi awal dengan narasi menuju dia turun sebagai mantan presiden tanggal 20 bahasanya gak bisa dipegang," katanya dikutip dari chanel bravo_scope, Jumat (4/10).
Menurut Faizal, Jokowi mengatakan IKN bukan dibebankan dari APBN, bukan pula beban rakyat tapi investor.
Baca Juga: Pasca Kebakaran Hebat Dini Hari Tadi, Mal Ciputra Jakarta Tutup 3 Hari
"Proyek ini akan datangkan investor, hari ini yang ia datangkan koncoisme orang orang yang diuntungkan oleh kebijakan Jokowi itu sendiri," katanya.
"Banyak orang hari ini susah miskin dan ancaman kelas menengah yang semakin turun, tetapi kalau Jokowi menggunakan hak uang rakyat, APBN itu maka semua itu harus dilakukan secara transparan."
"Siapa yang tidak suka satu rancangan proyek yang bagus semua orang yang berakal sehat setuju, tetapi dalam metode pendekatan pelaksanaan proyek ini banyak menimbulkan dugaan-dugaan penyimpangan," jelasnya.
Menurut Faizal, sesudah lengser Jokowi harus masuk penjara dan adili.
Artikel Terkait
Mendekati Lengser, Janji Jokowi yang Dulu Nafsu Pindahkan IKN ke Kalimantan Secepat Mungkin Tak Terealisasi, Ruwet!
Jelang Lengser Jokowi Aksi Preman Makin Dibiarkan Rezim, Terbukti Diskusi Diaspora Dihadiri Tokoh Nasional Dipaksa Dibubarkan Preman
Tanda-tanda Apakah Ini Prabowo Terlihat Lebih Nyaman Berjalan di Samping Puan Dibanding Berada di Sisi Jokowi?
Jokowi: Pertemuan Prabowo dan Megawati Baik untuk Kemajuan Negara dan Bangsa
Keras Abraham Samad Minta Jokowi Diadili Usai Lengser 20 Oktober, Bakal Geruduk KPK dan Polisi