18 Bulan Disandera, Capt Philip Akhirnya Bebas! Polri Berhasil Pakai Soft Approach Polri, Bikin KKB Kogoya Terdiam

HUKAMANEWS - Setelah hampir satu setengah tahun menunggu dalam ketidakpastian, akhirnya kabar gembira datang dari tanah Papua.

Pilot Susi Air, Capt Philip Mark Marthens, berhasil dibebaskan dari penyanderaan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Pembebasan ini menjadi penutup yang manis dari upaya panjang pemerintah Indonesia yang mengedepankan pendekatan damai dalam menyelamatkan warganya.

Baca Juga: Pilot Susi Air Capt Philip Bebas Setelah 18 Bulan, Momen Haru Video Call Keluarga yang Bikin Baper!

Brigjen Pol Faizal Ramadhani, Kaops Damai Cartenz 2024, menjelaskan bahwa sejak awal pihaknya telah berkomitmen untuk mengutamakan pendekatan soft approach atau pendekatan damai dalam bernegosiasi dengan pihak KKB.

"Kami tidak hanya mengandalkan kekuatan militer atau hard approach. Sebaliknya, kami berupaya membangun komunikasi melalui tokoh-tokoh masyarakat yang dihormati, seperti tokoh agama, tokoh adat, serta keluarga dari Egianus Kogoya," kata Faizal.

Pendekatan ini dilakukan untuk meminimalisir risiko jatuhnya korban jiwa, baik dari pihak aparat, masyarakat sipil, maupun dari pihak sandera sendiri.

Baca Juga: Tips Ampuh Lindungi TV Android dari Serangan Malware! Ikuti Langkah Mudah Ini untuk Jaga Keamanan dan Privasi Anda

"Kami ingin memastikan keselamatan semua pihak, terutama Capt Philips yang menjadi sandera," tambah Faizal.

Pada Sabtu, 21 September 2024, Tim Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024 akhirnya berhasil menjemput Capt Philips di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga.

Menurut Kombes Pol Bayu Suseno, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024, Pilot Philip ditemukan dalam kondisi sehat.

Baca Juga: Pecah, SBY Berhasil Rebut Panggung Jokowi, Dielu-elukan Ribuan Penonton Saat Manggung Perdana di Pestapora

"Ya, benar sekali, hari ini kami berhasil menjemput Pilot Philip dalam keadaan sehat. Pilot kami terbangkan dari Nduga langsung menuju Timika," tutur Bayu.

Setibanya di Timika, Capt Philip langsung dibawa ke Mako Brimob Batalyon B/Timika untuk dilakukan pemeriksaan medis dan memastikan kondisi psikologisnya tetap stabil.

"Kami perlu memastikan bahwa Capt Philip tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga stabil secara mental setelah mengalami tekanan selama 18 bulan disandera," ujar Bayu.