Pada skala III MMI, gempa biasanya tidak menyebabkan kerusakan struktural pada bangunan, namun cukup untuk membuat barang-barang kecil bergoyang.
Belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa yang disebabkan oleh gempa ini.
Meski begitu, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah pesisir atau dataran rendah yang lebih rentan terhadap gempa bumi.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul setelah gempa bumi yang berpusat di laut adalah apakah ada potensi tsunami. Untuk gempa Banten kali ini, BMKG memastikan bahwa tidak ada ancaman tsunami.
Ini karena kedalaman dan kekuatan gempa tidak cukup besar untuk memicu gelombang laut yang berbahaya.
Biasanya, tsunami terjadi jika gempa bumi memiliki magnitudo yang sangat besar (di atas 7,0) dan pusatnya berada di kedalaman yang sangat dangkal dekat permukaan laut.
Meski tidak ada ancaman tsunami, masyarakat diimbau untuk tetap memantau informasi terbaru dari BMKG dan pihak berwenang setempat.
Karena wilayah Indonesia sering dilanda gempa bumi, penting bagi warga untuk selalu siap dan mengetahui langkah-langkah mitigasi bencana.
Tetap pantau perkembangan informasi dari BMKG dan selalu siaga dalam menghadapi gempa bumi atau bencana lainnya.***
Artikel Terkait
Daryono Ungkap Gempa di Gianyar Bali Bukan Megathrust, Apa yang Sebenarnya Terjadi? Simak Penjelasan BMKG di Sini!
Kabupaten Keerom Papua Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 6,3
Meski Ada Ancaman Gempa Megatrust, Menparekraf Sandiaga Uno Ingatkan untuk Tetap Berwisata dan Tingkatkan Kewaspadaan
Gempa Susulan 296 Kali di Yogyakarta, BMKG Ungkap Fenomena Alam yang Wajar, Masyarakat Diminta Tetap Tenang
Gempa Berkekuatan 5,3 Magnitudo Baru Saja Terjadi di Wilayah Sukabumi, Tak Ada Potensi Terjadinya Tsunami