Di sisi lain, persaingan di segmen low-end semakin ketat, terutama di antara produsen China yang berusaha menggenjot volume penjualan.
Di pasar premium, Samsung dan Apple diuntungkan oleh adopsi teknologi AI dan harga jual yang lebih tinggi.
Namun, di segmen low-end, produsen seperti Xiaomi dan Vivo memiliki peluang untuk memperluas pangsa pasar mereka, terutama di negara-negara berkembang dengan daya beli yang lebih rendah.
Pasar smartphone global pada Q2 2024 menunjukkan tren positif dengan peningkatan penjualan sebesar 6,5% yoy.
Samsung dan Apple memimpin pasar premium, sementara produsen China seperti Xiaomi dan Vivo berfokus pada segmen low-end untuk meningkatkan volume penjualan.
Meskipun demikian, tantangan masih ada, terutama di negara-negara dengan perlambatan ekonomi. Namun, dengan adopsi teknologi AI dan strategi yang tepat, pasar smartphone diharapkan akan terus tumbuh hingga akhir tahun ini.
Dengan terus berkembangnya teknologi dan peningkatan daya beli masyarakat, industri smartphone masih memiliki potensi besar untuk tumbuh di masa depan.
Bagi produsen, kunci kesuksesan terletak pada kemampuan untuk beradaptasi dengan tren teknologi dan kebutuhan konsumen yang terus berubah.***
Artikel Terkait
Meluncur Realme 13, Smartphone Gaming Gokil, Harga Mulai Rp2,9 Jutaan, Layar AMOLED 120Hz & Snapdragon 685, Bikin Makin Pewe!
Realme Buds T01, TWS Keren Buat Anak Muda, Suara Jernih, Bass Mantap, dan Harga Cuma Rp200 Ribuan! Buruan Beli!
Oppo Find N2 Flip dan Find N3 Flip, Pilih Mana? Ini Perbandingan Spek Lengkap dan Harganya
Nokia X900: Raja Smartphone Baru dengan Performa Gahar Kamera 200MP dan Fitur Keren, Siap Bikin Kamu Terpesona!
Huawei Siap Gebrak Dunia dengan Ponsel Lipat Trifold Pertama, Teknologi Teranyar yang Bikin Kamu Nggak Mau Ketinggalan!