Ridwan Kamil Tanpa Rival di Pilkada Jabar 2024, Peluang Emas atau Tantangan Besar Bagi Mantan Gubernur?

HUKAMANEWS - Persaingan politik di tanah air selalu menarik perhatian publik, terutama menjelang Pilkada.

Salah satu figur yang kini menjadi sorotan adalah Ridwan Kamil, yang diyakini oleh sejumlah kalangan memiliki peluang besar untuk kembali memimpin Jawa Barat.

Menurut Profesor Lili Romli dari Universitas Nasional, Jakarta, "Ridwan Kamil saat ini tidak memiliki pesaing yang signifikan di Pilkada Jabar."

Baca Juga: Lonjakan 62 Ribu Pemilih! KPU Ungkap Peningkatan DPT untuk Pilkada Jakarta 2024, Warga Diminta Persiapkan Dokumen Kependudukan

Ridwan Kamil, atau yang akrab disapa RK, telah menjalani masa jabatan sebagai Gubernur Jawa Barat sebelumnya.

Hal ini memberikan keuntungan tersendiri bagi RK karena ia telah membangun basis massa yang kuat di wilayah tersebut.

"Berbeda jika RK mencalonkan diri di Pilkada Jakarta, di mana ia akan berhadapan langsung dengan figur seperti Anies Baswedan," tambah Profesor Lili.

Baca Juga: Bey Machmudin Tetap Fokus di Balik Meja Kerja, Tolak Ajakan Maju di Pilgub Jabar 2024

Namun, dinamika politik tidak pernah lepas dari perhitungan strategis.

Sebagaimana yang diungkapkan dalam diskusi forum guru besar dan doktor insan cita, RK juga dianggap mampu bersaing di kancah nasional jika situasi memungkinkan.

"RK telah terbukti sebagai pemimpin yang sukses dalam membangun dan mengelola daerahnya," kata salah satu peserta diskusi.

Baca Juga: Pilkada Jakarta 2024, PDIP Dilema Pilih Ahok atau Anies, Siapa yang Layak Jadi Oposisi?

Di sisi lain, Ahmad Khoirul Umam, seorang pengamat politik dari Universitas Paramadina, menyoroti dampak potensial keputusan RK untuk berkompetisi di Pilkada Jakarta.

"Partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), terutama yang dipimpin oleh Zulkifli Hasan, bisa menjadi kekuatan pendukung yang signifikan bagi RK," ujarnya.

KIM sendiri merupakan koalisi partai yang mendukung Prabowo-Gibran pada pemilihan presiden 2024, dan melibatkan beberapa partai besar serta partai non-parlemen.