Detik-detik Buronan Nomor Satu Thailand Chaowalit Thongduang Diringkus Polri di Bali

HUKAMANEWS - Polri berhasil menangkap buronan nomor satu di Thailand, Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod di sebuah apartemen kawasan Badung, Bali, Kamis (30/5/2024).

Penangkapan ini menjadi sorotan publik mengingat status Chaowalit sebagai buronan kelas kakap yang telah lama dicari oleh otoritas Thailand.

Berita ini pun segera menyebar luas dan menarik perhatian banyak pihak, baik di dalam maupun luar negeri.

"Ya, benar. Atas nama Chaowalit Thongduang, buronan nomor satu dari Thailand, berhasil ditangkap oleh Polri di Bali. Yang bersangkutan adalah buronan otoritas Thailand," ungkap Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol Krishna Murti, dikutip HukamaNews.com Jumat (31/5/2024).

Baca Juga: Rugikan Negara Hingga 300 Triliun, PJ Gubernur Bangka Belitung Pertanyakan Transparansi Aspek Penghitungan Kerugian Korupsi Timah

Krishna mengonfirmasi bahwa penangkapan ini merupakan hasil kerjasama internasional yang solid antara Polri dan otoritas keamanan Thailand.

Meskipun demikian, Krishna belum menjelaskan secara detail terkait kronologi penangkapan.

"Untuk detailnya nanti akan disampaikan oleh Kabareskrim dalam release khusus bersama pihak Thailand," ujarnya.

Hal ini menunjukkan bahwa Polri dan otoritas Thailand sedang menyusun informasi yang lebih komprehensif untuk disampaikan kepada publik.

Baca Juga: Plot Twist Sidang PHPU: Petugas PPS Akui Terima Uang untuk Gelembungkan Suara PAN, Terima Rp100 Ribu per Suara

Chaowalit Thongduang, yang juga dikenal dengan nama Sia Paeng Nanod, bukanlah buronan biasa.

Ia tercatat menjalani hukuman karena percobaan pembunuhan dan menghadapi berbagai tuntutan pidana lainnya, termasuk pembunuhan dan kepemilikan senjata api.

Dengan rekam jejak kejahatan yang panjang, penangkapan Chaowalit diharapkan dapat mengurangi tingkat kriminalitas dan memberikan rasa aman bagi masyarakat.

Keberhasilan Polri dalam menangkap Chaowalit tidak lepas dari kerjasama internasional dan teknik penyelidikan yang canggih.

Baca Juga: Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Dituntut 11 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi LNG, Ini Kronologinya