Apa yang membuat syirik begitu dekat dengan kehidupan manusia?
Jawabannya terletak pada kenyataan bahwa banyak praktik kebudayaan yang telah lama dianut masyarakat mengandung unsur syirik tanpa disadari.
Misalnya, penggunaan jimat sebagai perlindungan, percaya pada ramalan nasib, atau mengadakan upacara khusus untuk memanggil jin demi mendapatkan keuntungan tertentu.
Baca Juga: Yuk, Ngulik Bareng! Gimana Sih Hak Prerogatif Presiden Bekerja di Era Keterbukaan Ini?
Praktik-praktik ini, meskipun terkadang dianggap sebagai bagian dari tradisi, sebenarnya menyimpang dari ajaran Islam yang murni.
Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana membedakan antara kebudayaan dan kepercayaan yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama dan kepekaan terhadap bentuk-bentuk syirik yang mungkin tersembunyi dalam praktik kebudayaan menjadi kunci utama untuk menghindarinya.
Mengapa Syirik Begitu Dihindari?
Di dalam Islam, syirik bukan hanya sekedar kesalahan; ia merupakan pelanggaran terhadap esensi tauhid.
Tauhid—kepercayaan pada satu Tuhan—adalah pilar utama yang menopang keseluruhan bangunan Islam.
Ketika seseorang terjerumus ke dalam syirik, ia telah memutuskan tali yang menghubungkannya dengan prinsip tauhid tersebut.
Baca Juga: SAH! DPR Revisi UU Desa, Salah Satu Pasal tentang Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa
Itulah mengapa syirik dianggap sebagai dosa yang tidak dapat diampuni, kecuali dengan pertobatan yang tulus sebelum ajal menjemput.
Dalam kehidupan yang penuh dengan godaan dan tantangan, penting bagi setiap muslim untuk senantiasa waspada terhadap segala bentuk syirik.
Artikel Terkait
Ini yang Diajarkan Ustadzah Ninih Muthmainnah Agar Kita Ridha Menerima Takdir dari Allahu Ta'ala
Mengupas Tuntas Hukum Puasa Ramadhan, Kewajiban yang Menyimpan Segudang Hikmah
Aturan Unik Buka Puasa Bulan Ramadhan Bus TransJakarta dan MRT Jakarta 2024, Berbuka Hanya 10 Menit, Ini Rinciannya!
5 Tips Mudah Mengenali Kurma Israel Beredar di Indonesia yang Diharamkan MUI
Yuk, Ngulik Bareng! Gimana Sih Hak Prerogatif Presiden Bekerja di Era Keterbukaan Ini?