HUKAMANEWS - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan langkah monumental dengan meluncurkan CoViNet, sebuah jejaring baru yang bertujuan untuk mendeteksi dan mengawasi virus corona.
Melalui langkah ini, WHO berharap dapat mengoordinasikan keahlian global dalam memerangi SARS-CoV-2, MERS-CoV, dan potensi virus corona baru.
CoViNet merupakan perluasan dari jaringan laboratorium rujukan Covid-19 yang sebelumnya didirikan pada awal pandemi.
Baca Juga: Ganjar Tolak Tawaran Jadi Menteri Prabowo, Gibran: Yang Menawari Siapa?
Awalnya, fokus utama jaringan ini adalah pada SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab Covid-19.
Namun, dengan meluncurkan CoViNet, jaringan ini akan memperluas cakupannya untuk menangani berbagai jenis virus corona, termasuk MERS-CoV.
Menanggapi peluncuran ini, Maria Van Kerkhove, Penjabat Direktur Departemen Kesiapsiagaan dan Pencegahan Epidemi dan Pandemi WHO, menyatakan apresiasinya terhadap upaya global dalam memahami virus corona.
"Virus corona, seperti SARS, MERS, dan Covid-19, menunjukkan risiko epidemi dan pandemi yang besar. CoViNet adalah langkah maju dalam memperkuat kesiapsiagaan global dalam menghadapi ancaman kesehatan yang kompleks ini," ungkapnya.
Saat ini, CoViNet telah melibatkan 36 laboratorium dari 21 negara yang tersebar di enam wilayah WHO.
Kerkhove berharap bahwa melalui kerjasama ini, negara anggota WHO akan lebih siap dalam mendeteksi, mengevaluasi risiko, dan merespons tantangan kesehatan terkait virus corona.
Baca Juga: Jakarta Kini Resmi Menjadi Daerah Khusus, Simak Perubahan Apa Saja yang Akan Terjadi!
Pertemuan CoViNet menjadi platform bagi para ahli kesehatan global untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam menangani virus corona.
"Jejaring global baru ini akan memastikan bahwa deteksi, pemantauan, dan penilaian terhadap virus corona dapat dilakukan dengan tepat waktu, sehingga kesehatan masyarakat dapat dijaga dengan lebih efektif," tambah Kerkhove.
Langkah ini memperlihatkan komitmen WHO dalam menghadapi tantangan kesehatan global, serta menegaskan pentingnya kerjasama internasional dalam menangani pandemi.
Artikel Terkait
Kementerian Kesehatan Palestina Sebut Jumlah Korban Jiwa Meningkat Menjadi 28.858 orang, dan Lebih dari 68.600 Lainnya Terluka
Negara-Negara dengan Peraturan Ketat di Jalan Rayal, Colorado Puncaki Daftar, Indonesia?
Siap-siap Kehilangan Gemerlap Dunia Maya! AS Putuskan Masa Depan TikTok dengan Loloskan RUU Larangan yang Bakal Berdampak bagi Jutaan Pengguna
Ketika Seorang Anggota Komite HAM PBB Tiba-Tiba Singgung Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ada Apa?
Raih 87 Persen Suara Jadi Kemenangan Besar Putin dalam Pemilu Rusia 2024, Kecaman Internasional dan Klaim Kecurangan