HUKAMANEWS - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut masih ada wilayah yang terkena dampak banjir akibat hujan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah timur pantura, sepekan ini.
Hal itu disampaikan Mbak Ita, sapaan akrabnya usai mengikuti Rapat Koordinasi Kesiapan dan Penanganan Bencana bersama Kepala BNPB Letjen Suharyanto, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana dan Forkopimda Jateng di Kantor Pemprov Jateng, Rabu,20 Maret 2024.
Lebih lanjut, Mbak Ita mengatakan bencana banjir kali ini memang dipicu karena intensitas curah hujan yang tinggi di Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang. Khusus untuk banjir di wilayah Trimulyo, Kecamatan Genuk, genangan masih terjadi karena elevasi tanah yang rendah dibanding tanggul ditambah drainase yang tertutup air.
“Di sana ada 30 keluarga yang masih terdampak. Ada limpasan Kali Pengkol dan elevasi di bawah tanggul, serta saluran tidak masuk ke Kali Babon. Sehingga di sana sempat tergenang. Tapi, begitu Kali Babon surut genangan ikut surut,” paparnya.
Kemudian dari laporan yang diterima, banjir juga masih terjadi di depan RSI Sultan Agung dan dibawah flyover Jalan Kaligawe. Lalu di wilayah Dongbiru dan Gebanganom juga masih tergenang dan kini sudah dilakukan penambahan pompa portable untuk menyedot banjir.
“Sudah kita lakukan untuk penambahan pompa, karena dari pompa BBWS rusak. Sehingga memang perlu penambahan dan kami terus berkoordinasi sampai wilyah sana surut,” paparnya.
Baca Juga: Yuk, Tukar Uang Baru buat Lebaran! Cek Lokasi dan Jadwal di Surabaya, Jangan Ketinggalan!
Dalam kesempatan itu, ia mengaku pencegahan-pencegahan bencana banjir sudah dilakukan secara masif seperti normalisasi saluran, optimalisasi rumah pompa, sampai pengerukan sedimentasi, termasuk berkoordinasi dengan BBWS Pemali-Juana untuk penanganan yang lebih besar.
Kemudian penanganan paska-banjir juga telah direncanakan seperti pembersihan lokasi-lokasi dari sisa banjir dan pengecekan kesehatan bagi warga. Pihak Dinas Kesehatan Kota Semarang sudah diinstruksikan untuk melakukan pendampingan kesehatan bagi korban banjir. Beberapa penyakit diwaspadai, seperti penyakit kulit, diare, dan leptospirosis.
Sementata itu, Kepala BNPB Letjen Suharyanto menjelaskan, terkait dengan cuaca extreme di Jawa Tengah, pihaknya sudah mendapat arahan dari BMKG dan sudah menggelar Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). TMC sudah digelar di hari ketiga dan akan dilaksanakan sampai tanggal 20 Maret.
Baca Juga: 7 Tanaman Pengusir Kucing yang Ampuh, Solusi Tepat agar Anabul Nggak Pup Sembarangan Lagi!
“Dan hasilnya sudah terlihat, hujannya lebih kecil dari hari-hari sebelumnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dirinya meminta kepada setiap Pemerintah Daerah (Pemda) untuk betul-betul siaga bencana termasuk menyiapkan anggaran operasional untuk tanggap darurat.
Artikel Terkait
Update Erupsi Gunung Semeru, Terjadi Gempa Getaran Banjir Lahar Dingin 1,5 Jam Pasca Erupsi, Status Siaga Level III
Gimana Nih, Kabupaten Demak Masih Banjir, Akankah Pemilihan Suara Diselenggarakan
Politikus Demokrat Jansen Sitindaon Akui di Tangan Anies Banjir Jakarta Cepat Surut, Beda dengan Pj Heru Budi Hartono
Peringatan BMKG, Iklim NTT Siaga Banjir Rob, Gelombang Tinggi Mengancam hingga 16 Maret!
Korlantas Beberkan Langkah Antisipasi Terjadi Bencana Banjir saat Mudik Lebaran 2024