Baparekraf Developer Day, Siasat Pemerintah Mengatasi Kesenjangan Ketrampilan Digital

photo author
- Minggu, 10 Maret 2024 | 06:00 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara Baparekraf Developer Day yang bertujuan untuk mengatasi kesenjangan digital anak bangsa
Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara Baparekraf Developer Day yang bertujuan untuk mengatasi kesenjangan digital anak bangsa

 

HUKAMANEWS - Indonesia, dengan potensi ekonomi digitalnya yang besar, terus berusaha mengatasi kesenjangan keterampilan digital yang menghambat kemajuannya sebagai pemain utama di era ekonomi digital global.

Menurut laporan e-Conomy SEA 2023 dari Google, Temasek, dan Bain & Company, Indonesia telah mencatat nilai ekonomi digital sebesar 82 miliar USD pada tahun 2023, dengan proyeksi pertumbuhan menjadi 109 miliar USD pada tahun 2025.

Namun, kendati potensi besar ini, kesenjangan antara kebutuhan akan tenaga kerja digital dengan ketersediaannya masih menjadi tantangan utama.

Baca Juga: Benarkah Anwar Usman Kembali Ikut Terlibat Adili Gugatan Sengketa Pemilu? Begini Jawaban MKMK

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menjalankan upaya konkret dalam menangani kesenjangan tersebut melalui Baparekraf Developer Day (BDD).

Kegiatan ini, diselenggarakan di Bandung pada Sabtu (9/03), dihadiri oleh lebih dari 5.600 peserta, melebihi target yang ditetapkan sebanyak 1.000 peserta.

"Masih besarnya gap antara kebutuhan talenta digital yang dibutuhkan industri dengan ketersediaan pasar tenaga kerja," ungkap Menparekraf Sandiaga Uno.

Baca Juga: Membaca Gestur Politik Puan Maharani di Tengah Gelombang Hak Angket dan Interpelasi

"Maka pada BDD tahun ini, Kemenparekraf membawa tema 'Bridging the Digital Skills Gap: Paving the Way for Digital Indonesia' untuk memberikan wadah bagi para developer dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensi mereka sesuai dengan kebutuhan industri saat ini dan masa depan."

BDD bukan hanya menjadi platform untuk meningkatkan kapasitas pengembang lokal, tetapi juga sebagai upaya pemerintah dalam membangun sinergi dengan berbagai pihak, termasuk industri, akademisi, komunitas, dan individu.

Diharapkan sinergi ini akan mempercepat peningkatan keterampilan digital masyarakat Indonesia, sehingga ekonomi digital dapat dimanfaatkan secara optimal, berdampak pada peningkatan volume ekonomi digital nasional.

Baca Juga: Kasus Berlanjut, Begini Nasib Connie Rahakundini Bakrie Usai Dilaporkan ke Bareskrim Polri Soal Video Viral Terkait Fitnah Terhadap Rosan Roeslani

BDD, yang telah menjadi kegiatan tahunan sejak tahun 2016, bertujuan untuk mengasah kemampuan teknis developer digital di Indonesia. Peserta mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan langsung dari praktisi handal melalui workshop dan talkshow. Materi teknis disajikan dalam enam track yang berbeda, meliputi Android, Front-End Web, Machine Learning, Multi-Platform App, Back-End Web, dan Data Scientist.

"Melalui BDD ini, kami mendorong dan memotivasi para pengembang digital untuk terus mengembangkan keterampilan dan kreativitas mereka," tutur Muhammad Neil El Himam, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kemenparekraf.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Rilis

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X