Munculnya Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dan Riza Patria, Kejutan Baru di Bursa Calon Gubernur DKI 2024

HUKAMANEWS - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang akan digelar November mendatang semakin menarik perhatian dengan munculnya sejumlah nama baru yang berpotensi menjadi kandidat gubernur.

Salah satunya adalah Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), yang tengah menjadi buah bibir di kalangan politikus dan masyarakat.

Rahayu, yang juga dikenal sebagai keponakan calon presiden Prabowo Subianto, mendadak menjadi sorotan setelah unggahan di akun Instagram PD Tunas Indonesia Raya (Tidar), @pd.tidar.dkijakarta.

Baca Juga: Fakta Penganiayaan Santri Terungkap! 4 Tersangka Diamankan, Termasuk Sepupu Korban

Dalam menghadapi spekulasi yang berkembang, Rahayu merespons dengan santai.

Menurutnya, unggahan tersebut merupakan hasil rapat koordinasi kader Tidar di daerah, tanpa memberikan kepastian terkait keterlibatannya.

Dikuti HukamaNews.com dalam konfirmasinya, Rahayu menyatakan, "Astaga ini anak-anak. Kayaknya ini hasil rakor mereka."

Baca Juga: Politikus Demokrat Jansen Sitindaon Akui di Tangan Anies Banjir Jakarta Cepat Surut, Beda dengan Pj Heru Budi Hartono

Namun, ketika ditanya langsung tentang kemungkinan maju di Pilkada DKI Jakarta, Rahayu tetap merahasiakan jawaban, dengan mengarahkan untuk membaca keterangan lengkapnya.

Selain Rahayu, nama Ahmad Riza Patria, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, juga mencuat sebagai kader yang berpotensi menjadi kandidat bakal calon gubernur DKI Jakarta.

Riza menegaskan bahwa partainya belum secara resmi membahas mengenai kandidat yang akan diusung dalam Pilkada DKI 2024.

Baca Juga: Kelapa Gading dan Cempaka Putih Jadi Lautan, Warganet Sindir Heru Budi Hartono, Buzzer dan PSI, Jakarta Jadi Ancur

Ia menjelaskan bahwa penentuan sosok calon gubernur DKI merupakan kewenangan pimpinan DPP, termasuk Prabowo Subianto sebagai ketua umum partai.

Dalam pernyataannya, Riza mengatakan, "Dan kami, saya selalu patuh dan taat pada keputusan dan kebijakan Partai Gerindra."

Ia menambahkan bahwa partainya masih fokus mengawal penghitungan suara di Pilpres dan Pileg, sebelum membahas Pilkada DKI Jakarta secara lebih mendalam.