Keputusan untuk mengakhiri konflik ini juga didorong oleh riwayat panjang kekerasan antarwarga di area tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, tawuran sering kali pecah, bahkan dengan insiden petasan pada awal tahun baru.
Langkah rekonsiliasi ini diharapkan dapat mengakhiri siklus kekerasan yang tidak produktif dan membawa ketenangan bagi seluruh komunitas.
Camat Jatinegara, Muchtar, menyatakan bahwa pertemuan ini adalah yang terbaru dari serangkaian upaya untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.
Dengan tegas, ia menekankan pentingnya kesepakatan bersama untuk melupakan masa lalu dan menatap masa depan yang lebih harmonis.
Langkah-langkah praktis seperti pembangunan pagar pembatas, pemasangan CCTV, peningkatan penerangan jalan, dan pendirian posko bersama akan segera ditindaklanjuti sebagai wujud nyata dari komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan damai bagi semua warga.
Semangat inilah yang menjadi fondasi bagi masyarakat Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, untuk membangun masa depan yang lebih cerah dan harmonis.***
Artikel Terkait
Starbucks Adhyaksa, Pelopor Gerai Ramah Lingkungan di Indonesia dengan Greener Store Framework
Hadiri Ulang Tahun SPSI di Sidoarjo, Gibran Tegaskan Keberpihakan Pada Buruh dan Pekerja
Pengawasan Ketat Logistik Pemilu 2024 oleh Bawaslu Kudus: Pastikan Tepat Sasaran dan Waktu
LINE UP 13 Tempat Nobar Asyik Laga Indonesia vs Australia di Jabodetabek, Kuy Merapat Nonton Babak 16 Besar Piala Asia 2023
Ratusan Ribu Massa Sambut Meriah Kirab Kebangsaan Prabowo Gibran di Simpang Lima Semarang
Temukan Bukti Kecurangan Terstruktur, Sistematis, dan Masif di Jateng dan Jatim, TKN Prabowo Gibran Minta KPU dan Bawaslu Bertindak