Capres Paling Unggul Anies Baswedan Jadikan Mata Kuliah Antikorupsi Wajib, Bukti Konsisten Ingin Perangi Korupsi dan Miskinkan Koruptor

HUKAMANEWS - Sikap tegas capres nomor urut 1 Anies Baswedan tidak semata hanya terlihat saat kampanye Pilpres 2024 saja.

Terbukti dari rekam jejak mantan Gubernur DKI ini sudah konsisten ingin berantas korupsi.

Penggagas Indonesia Mengajar ini terlihat ingin memberantas korupsi sejak ia masih menjadi Rektor Universitas Paramadina di usianya yang terbilang masih muda 37 tahun.

Kini video Anies Baswedan soal keinginannya berantas korupsi di tayangan Youtube Mata Najwa terulang dan banyak di repost kembali.

Dikutip pada Selasa (23/1/2024), saat itu hadir Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, politikus PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) atau politikus senior Partai Golkar Jusuf Kalla.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-77 Kepada Megawati Soekarnoputri, Kebenaran Pasti Menang

Host Najwa Shihab pun bertanya di antara narsum yang hadir Anies ingin menjadi tokoh siapa.

Anies pun memilih ingin jadi Ketua KPK, walau ia juga ingin jadi Ketua PMI karena menurutnya jabatan yang penuh amanah.

"Kenapa ingin jadi Ketua KPK," tanya Najwa.

Sambil tersenyum Anies pun menjawab, "Nah kalau kemarin selama ini di dunia pendidikan, kami mengajarkan satu maata kuliah anti korupsi wajb," ujar Anies.

Menurut Anies, kuliah anti korupsi ini jadi mata kuliah wajib agar mahasiswa belajar dari sisi pencegahannya untuk melakukan praktik korupsi.

Baca Juga: Empat Laga Selalu Gagal, Kini Timnas Indonesia Cetak Sejarah Baru Lolos Babak 16 Besar di Piala Asia 2023

"Karena ingin jadi sisi pencegahannya, kita berusaha mengurangi suply potensi koruptor, karena kampus-kampus kan tanpa sadar kita mensuply," kata Anies.

"Nah di sisi lain kalau di KPK misalnya komponen pemberantasan ya dan yang dikerjakan KPK sudah baik cuma kalau saya mohon izin ketua (Abraham Samad), menyampaikan tambahan barangkali begini saya mau agar pemberantasan korupsi tidak didekati sebagai program," jelas Anies.

"Pemberantasan korupsi bukan tugas semata-mata KPK atau kejaksaan, atau polisi tetapi pemberantasan korupsi harus jadi gerakan semesta se-Indonesia," ujarnya.