HUKAMANEWS -Hampir berbulan - bulan kita merasakan dampak El Nino ekstrim dengan kemarau berkepanjangan. Jangan berhela - hela, karena kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan , Badan Nasional Penanggulangan Bencana,Dr. Abdul Muhari, selanjutnya kita harus waspada dengan sudah turunnya hujan di bulan Desember tahun 2023 kali ini.
"Kita bisa lihat tanah yang selama kemarau ekstrim ini telah menjadi kering dan retak - retak kemudian diguyur hujan dengan curah hujan tinggi, ini akan menyebabkan potensi terjadinya longsor. Dan di wilayah Bogor sendiri sudah ada sekitar 12- 16 titik longsor tersebut," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan , Badan Nasional penanggulangan Bencana, Dr. Abdul Muhari, saat berbincang mengenai waspada potensi banjir, di Jakarta, pada tanggal 27 November 2023.
Curah hjan yang tinggi ini, ditambahkan oleh pihakknya akan berdampak memicu terjadinya banjir lahar dingin pula di kawasan gunung berapi, seperti Gunung Merapi dan Gunung Semeru.
Baca Juga: 5 Jenis Minuman yang Digemari Gen Z Ternyata Berpotensi Merusak Ginjal, Nomor 3 Cukup Mengejutkan!
"Berhati - hatilah dan waspada selalu. Buat alur kewaspadaan bencana secara mandiri.Biakan selalu membaca informasi cuaca. Buatlah pantauan mandiri, ketika hujan lebih dari satu jam dan frekuensi waktunya menjadi lebih sering, maka bersiaplah untuk melakukan evakuasi ditempat yang lebih aman," tegas Abdul Muhari.
Melihat hal ini, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta kepada seluruh stakeholder siap mengantisipasi dan menangani bencana di musim hujan.
Saat kegiatan Apel Gladi Lapangan Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan di halaman Balai Kota Semarang, pada tanggal 27 November 2023, ia mengingatkan untuk selalu waspada terkait bencana-bencana alam yang sering timbul saat musim hujan, seperti tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan sebagainya. Khusus untuk banjir yang sering terjadi di wilayah Kaligawe dan Genuk, ia meminta agar pompa-pompa bisa bekerja secara maksimal dan saluran drainase dibersihkan.
“Beberapa waktu lalu terjadi titik longsor dan pohon tumbang, serta terjadi banjir khususnya di Kaligawe dan Kecamatan Genuk. Karena memang beberapa pompa pengendali banjir masih perbaikan, dan beberapa drainase harus dilakukan pembenahan. Alhamdulillah kemarin segera teratasi. Momok genangan dan beberapa kali hujan juga tidak terjadi, ini menjadi satu bukti bahwa kita terus menerus melakukan pembenahan baik drainase, baik pembersihan sampah, agar pompa di seluruh wilayah bekerja maksimal,” ujarnya.
Ia menyebut, angka kasus bencana di Kota Semarang pada tahun 2022 menurun. Di tahun 2020, pihaknya mencatat ada 342 bencana. Kemudian di 2021 terdata ada 432 bencana, dan di 2022 ada kasus 324 bencana.
Sebagai upaya memperkuat penanganan bencana secara maksimal, Pemkot Semarang selain bekerja sama dengan TNI-Polri, juga menggandeng para relawan. Diharapkan sinergitas ini terus dilakukan sehingga masyarakat selalu terbantu saat menghadapi masalah bencana.
“Di sini akan ada Jambore Relawan, di mana relawan akan memperkuat upaya penanggulangan bencana baik terkait kesadaran dan kesiapan diri. Ada juga inovasi dan dari pemerintah terkait mitigasi bencana. Selain itu sosilasisai kepada warga. Dan ternyata di 2022 angka bencana menurun, Alhamdulillah karena bapak ibu hadir dan mengamankan serta mengawal untuk penguatan bidang infrastruktur. Tentu saja kami mengucap terima kasih kepada Forkopimda dan relawan yang telah membantu saat terjadi bencana di Kota Semarang, dan teman swasta yang memberikan CSR dan terus berkolaborasi,” terangnya.
Sementara itu, Mbak Ita mengakui jika di wilayah-wilayah tertentu masih ada ancaman bencana yang harus diwaspadai. Di wilayah pesisir misalnya, bencana yang diwaspadai adalah banjir dan rob. Kemudian di daerah Semarang bagian atas yakni bencana tanah longsor.
Artikel Terkait
Satu Pasien Cacar Monyet Meninggal Dunia, RSCM Buka Suara
Jokowi Ingatkan Tantangan Guru ke Depan Demografi 2030 dengan Mewujudkan SDM Unggul dan Hebat
Anies Baswedan Bersyukur JIS Jadi Venue Piala Dunia U17 Era Erick Thohir
VIRAL! Sosok Kenkulus, Bayi Ajaib yang Hafal Rumus Matematika, Punya Julukan Reinkarnasi Albert Einstein
Produk Kompor Tanam Jadi Produk Yang Paling Dicari Generasi Milenial di Kota Semarang