HUKAMANEWS - Kontroversi seputar batasan usia bagi calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres) telah berakhir dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang merespons permohonan dari Almas Tsaqibbirru, mahasiswa Universitas Surakarta.
Dalam putusan tersebut, MK mengabulkan sebagian permohonan yang menguji Pasal 169 huruf q Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu).
Keputusan MK tersebut menandai perubahan penting dalam UU Pemilu, dalam hal ini Pasal 169 huruf q Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, yang mengubah batas usia menjadi lebih fleksibel bagi mereka yang pernah atau sedang menjabat dalam posisi pemilihan umum.
Baca Juga: Rasa Penasaran Puan Maharani dan Misteri Dukungan Jokowi terhadap Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Dalam konteks ini, Direktur Political Education Center, Holili, M.Ag, menyoroti kiprah Erick Thohir dalam kancah politik dan kaitannya dengan warga Nahdliyin. Meski Erick Thohir belum lama bergabung dengan Nahdlatul Ulama (NU), dedikasinya telah menarik perhatian banyak warga NU.
Erick Thohir telah memimpin beberapa program penting, termasuk perayaan 1 Abad NU, menunjukkan profesionalisme dan dedikasinya. Holili mengingatkan bahwa generasi muda NU memandang pemimpin tidak hanya dari afiliasi NU tetapi juga dari kapasitas, integritas, dan kemampuan komunikasi.
Popularitas Erick Thohir di Jawa Timur menggambarkan kinerjanya sebagai Menteri BUMN dan upaya nyatanya dalam pengembangan sepakbola Indonesia. Bahkan, ketika Luhut Binsar Panjaitan absen, Erick dianggap layak untuk menjadi pengganti sementaranya.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Megawati Resmi Umumkan Mahfud Md Jadi Cawapres Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024
Sebuah survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia mengungkap preferensi warga Jawa Timur untuk pemilihan wakil presiden pada Pilpres 2024, di mana Erick Thohir paling diinginkan sebagai cawapres di Jatim.
Holili, M.Ag Direktur Political Education Center (PEC) Jawa Timur, mengumumkan hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia pada Minggu (1/10/2023) dengan judul “Signifikansi Nahdlatul Ulama (NU) dan Peta Elektoral Jelang Pemilu 2024 di Jawa Timur (Jatim).”
Dalam surbei tersebut, Erick Thohir memuncaki daftar dengan 17,2% dukungan, mengalahkan beberapa nama besar lainnya, yakni Khofifah Indar Parawansa dengan 15,1 persen dan Mahfud MD dengan 11,5 persen.
Menariknya, Erick mendapat dukungan besar dari berbagai kelompok, termasuk warga Muhammadiyah dan organisasi Muslim lainnya.
Holili juga menyampaikan bahwa Erick Thohir memiliki dukungan kuat dari pemilih NU di Jatim. Sebanyak 16,8 persen warga Muslim di Jatim yang termasuk pemilih NU menyatakan mendukung Erick sebagai cawapres, disusul oleh Khofifah dengan 15,6 persen, dan Mahfud MD dengan 11,4 persen. Bahkan, untuk warga NU di Jatim, Erick memperoleh 16,1 persen dukungan, bersaing ketat dengan Khofifah yang mendapatkan 16,9 persen.
Artikel Terkait
Hadiri Apel Akbar Fatayat NU, Erick Thohir Ajak Perempuan Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan
Margareth Aliyatul Maimunah: Erick Thohir Cocok Jadi Mentor Fatayat NU
Hasil Survei Poltracking Sebut Erick Thohir Masuk Pilihan Bacawapres Warga Jabar
Ning Yana, Putri Pengasuh Pesantren Sidogiri, Dukung Erick Thohir Jadi ‘Kakak Asuh’ Ekonomi Pesantren
Pasca Putusan MK, PAN Masih Setia Usulkan Erick Thohir Sebagai Cawapres Prabowo