HUKAMANEWS - Secanggih apapun mitigasi melawan bencana alam banjir di kota Semarang , harus kalah yang namanya sampah. Seperti disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang ,pihaknya telah merespons prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi rob mencapai satu meter di wilayah pantai utara (pantura).
Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martantono mengatakan, prediksi BMKG dari Stasiun Maritim Tanjung Emas itu telah diterima olehnya. Pihaknya mengungkapkan telah melakukan sejumlah rekomendasi yang disampaikan oleh instansi pengamatan cuaca tersebut.
"Kami selalu berkoordinasi dengan DPU dan BBWS Pemali Juana. Operasional pompa-pompa on, semua berjalan sesuai dengan kebutuhan," kata Endro, Minggu , 3 Desember 2023
Baca Juga: Gen Z Tahukah Kamu Apa Itu Wara' yang Sudah Pernah Diingatkan Baginda Rasulullah SAW ?
Termasuk di antaranya, melakukan pembersihan saluran air. Aktivitas tersebut, kata Endro, telah dilakukan jauh-jauh hari. Kiranya sejak masih Juni 2023 atau musim kemarau.
Hingga kini, pihaknya bersama sejumlah instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana terus berkoordinasi.
"Kami sudah melakukan pembersihan saluran secara intens dan ini terus dilakukan terutama yang banyak sampah. Dengan begitu seluruh aliran khususnya yang mengarah ke Kali Tenggang maupun Sringin lancar," katanya.
Baca Juga: Gen Z Sudah Tahu Belum, Sekarang NIK KTP Bisa Jadi NPWP, Begini Cara Validasinya
Tapi faktanya, dalam beberapa waktu lalu terjadi gangguan fungsi di Rumah Pompa Kali Tenggang maupun Kali Sringin yang diakibatkan oleh sampah. Salah satunya karena ranting-ranting pohon yang merusak propeller atau baling-baling.
"Antisipasi sudah dijalankan karena melihat dari pengalaman awal-awal hujan turun dengan intensitas tinggi, sempat ada genangan di beberapa titik Pantura," ujarnya.
Prakiraan BMKG tersebut juga telah disampaikan ke Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Menurutnya, Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu, aktif mengontrol dan memimpin di lapangan.
Baca Juga: Punya Kekuatan di Media Sosial Inilah Kelebihan Gen Z Mudah Hasilkan Cuan yang Sangat Fantatis
"Selain pompa, dari kami sendiri ada logistik kedaruratan. Intinya dari kami siap sewaktu-waktu warga yang terdampak rob misalnya, baik logistik kedaruratan makanan maupun dapur umum sudah siap," ujarnya.
Endro menyatakan, upaya antisipasi dan penanganan bencana hidrometeorologi tak bisa dilakukan oleh pemerintah sendirian, melainkan juga membutuhkan peran masyarakat. Dia berharap, masyarakat dapat saling mengingatkan agar tidak membuang sampah sembarangan.
Artikel Terkait
Setelah Retak Akibat Kemarau Ekstrim , Waspada Potensi Banjir dan Longsor Selama Musim Hujan
Tunggu Bantuan Pusat, Warga Bantaran Sungai Babon Semarang, Harus Waspada Banjir
KPU Tiadakan Format Debat Cawapres, Netizen Geruduk dan 'Rujak' Gibran Rakabuming, Sekalian Aja Lantik Jadi Cawapres!
Simak Jadwal Lima Sesi Debat Pilpres 2024 yang Disiarkan Stasiun TV Nasional
Usai Eks Ketua KPK Agus Rahardjo Ngaku Dibentak Jokowi Hentikan Kasus E KTP, Masihkah Gen Z Percaya Jokowi?