HUKAMANEWS - Di media sosial, khususnya TikTok, tingkah kucing oranye alias kucing oren sering kali jadi bahan hiburan tak berkesudahan.
Mulai dari salto ke lampu, masuk ke wastafel, sampai iseng gigit kaki majikannya tanpa aba-aba, semua ulah mereka seperti tak pernah gagal bikin warganet ngakak.
Tak sedikit pemilik kucing yang percaya, kucing oren memang punya “jiwa badut” alami yang membuat mereka beda dari kucing lain.
Tapi apakah benar tingkah konyol mereka ada dasar ilmiahnya, atau cuma kebetulan yang kebanyakan viral?
Baca Juga: Kucing Kamu Cerewet atau Pendiam? Ini Fakta Genetik atau Lingkungan yang Membentuk Karakter Mereka
Pertama-tama, penting untuk dipahami bahwa kucing oren bukanlah jenis atau ras tersendiri.
Warna oranye bisa muncul pada berbagai ras kucing, seperti Maine Coon, Munchkin, hingga American Bobtail.
Jadi, keunikan kucing oren bukan berasal dari ras, tapi dari gen yang menentukan warna bulunya.
Nah, gen yang bertanggung jawab atas warna oranye ini adalah ARHGAP36.
Gen ini ditemukan berada di kromosom X, yang menjelaskan kenapa sebagian besar kucing oren berjenis kelamin jantan.
Kucing jantan hanya butuh satu salinan gen ini untuk tampil oranye, sementara kucing betina butuh dua.
Baca Juga: Punya Mata Biru Memikat, Kucing Himalaya Ternyata Hasil Persilangan Tak Biasa yang Bikin Penasaran
Karena dominasi jantan inilah, muncul teori bahwa perilaku kucing oren yang “kocak” mungkin berhubungan dengan sifat kucing jantan yang cenderung lebih aktif dan sosial.
Namun, ketika bicara soal bukti ilmiah, ternyata kesimpulan itu belum bisa dibenarkan sepenuhnya.
Penelitian dari Journal of Veterinary Behavior tahun 2015 memang menemukan sedikit hubungan antara warna bulu dan perilaku.