Selain itu, mereka juga akan mendapatkan akses ke fitur eksklusif seperti Radar, yang membantu memantau tren terbaru, serta limit lebih tinggi untuk penggunaan Grok AI.
Tidak hanya itu, kenaikan ini juga diklaim mendukung konten kreator di platform X.
Sebagian dari biaya langganan Premium+ akan dibagikan kepada kreator agar mereka terus dapat menghasilkan konten berkualitas tanpa harus bergantung sepenuhnya pada iklan.
Kenaikan tarif ini jelas menuai beragam reaksi, terutama di kalangan pengguna Indonesia. Beberapa orang menganggap kenaikan harga nyaris dua kali lipat ini cukup memberatkan.
Baca Juga: Daftar Rekayasa Lalu Lintas DKI Jakarta Selama Malam Tahun Baru 2025
Namun, ada juga yang merasa fitur bebas iklan dan akses eksklusif lainnya sepadan dengan harganya.
Terlebih, dengan adanya bagi hasil untuk kreator, pengguna berharap konten di platform X akan menjadi lebih bervariasi dan bermutu tinggi.
Meski begitu, muncul pertanyaan besar: Apakah kenaikan harga ini benar-benar masuk akal di tengah persaingan ketat layanan media sosial lainnya yang gratis?
Di era di mana konten adalah raja, keputusan X menaikkan harga Premium+ tampaknya menjadi langkah strategis untuk mempertahankan kualitas platform sekaligus mendukung ekosistem kreator.
Namun, apakah langkah ini cukup untuk membuat pengguna tetap bertahan atau justru beralih ke alternatif lain? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Bagaimana menurut Anda? Apakah fitur bebas iklan dan layanan eksklusif Premium+ sepadan dengan kenaikan harganya?***