Jangan salah, kepikunan atau demensia adalah masalah serius yang mengintai jutaan orang di seluruh dunia.
Menurut data, pada tahun 2050 jumlah penderita demensia bisa mencapai 153 juta orang!
Bayangkan beban yang akan ditanggung oleh keluarga, pengasuh, dan bahkan sistem kesehatan masyarakat jika masalah ini tidak ditangani dengan baik.
Meskipun belum ada terapi yang efektif untuk sepenuhnya menyembuhkan demensia, riset seperti yang dilakukan oleh Yanzhi menjadi harapan baru.
Baca Juga: Heboh Akun Fufufafa, Mahfud MD Ogah Komentar, ‘Silakan Simpulkan Sendiri’ Kalau Penasaran!
Dengan mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penurunan kognitif, kita bisa mengambil langkah preventif yang lebih tepat.
Salah satunya, tentu saja, dengan memelihara hewan!
Nggak cuma bikin otak lebih sehat, memelihara kucing ternyata juga punya manfaat lain yang nggak kalah keren.
Menurut survei yang dilakukan di Inggris oleh badan amal kucing pada tahun 2011, 87% orang yang memiliki kucing merasa bahwa hewan peliharaan mereka berkontribusi besar terhadap kesejahteraan mental mereka.
Apalagi setelah hari yang melelahkan, duduk bersama kucing yang mendengkur bisa menjadi terapi jiwa yang sangat menenangkan.
Beth Skillings, seorang dokter hewan di Cats Protection, menjelaskan bahwa "duduk bersama kucing yang mendengkur santai di penghujung hari yang sibuk adalah pijatan yang menenangkan bagi jiwa." Betul banget, kan?
Studi lain yang diterbitkan di Animal Cognition tahun 2015 oleh Moriah Galvan dan Jennifer Vonk menemukan bahwa kucing juga mampu membaca ekspresi wajah manusia.
Mereka bisa membedakan emosi manusia hanya dari isyarat wajah. Jadi, kucing bukan cuma teman setia, tapi juga pengamat yang baik!