HUKAMANEWS - Bingung hendak kemana selama liburan sekolah kali ini yang terbilang cukup panjang. Liburan ke Indonesia aja , pastinya. Datang ke kawasan puncak Dieng Wonosobo saja. Momennya kali ini pas untuk menikmati datangnya salju Dieng.
"Saat ini kawasan Dieng sedang adem - ademnya, alias dingin. Kondisi ini justru biasanya menjadikan jumlah pengunjung wisatawan semakin berdatangan. Mereka berburu momen datangnya salju," jelas Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo Fatonah Ismail,pada tanggal 25 Juni 2024.
Dengan datangnya salju ini, para pengunjung ini juga akan merasakan dinginnya suhu. Sehingga para wisatawan ini harus mempersiapkan baju hangat alias harus berjaket untuk mengantisipasi suhu dingin.
Baca Juga: Awasi Aplikasi Temu dari China, Kemendag Sebut Lebih Bahaya dari TikTok Shop yang Jadi Ancaman UMKM
"Meski pun suhu dingin ini tidak mesti terjadi setiap hari. Kalau beruntung saat suhu minus , salju pun kemudian keluar," tambah Fatonah.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang Giyarto mengungkapkan, salju ini adalah fenomena yang setiap tahun terjadi di Dieng.
“Berbeda dengan salju yang terbentuk sebagai partikel presipitasi di atmosfer, embun beku merupakan fenomena munculnya butiran es di permukaan,” ujar Giyarto
Giyarto menyampaikan, fenomena tersebut umumnya terjadi pada musim kemarau setiap tahunnya.
“Umumnya terjadi di musim kemarau, Juni-September,” ucap Giyarto.
Faktor pertama yang menyebabkan kemunculannya yaitu minimalnya tutupan awan di langit, yang memang terjadi pada musim kemarau.
Baca Juga: Aplikasi Temu: Si Pendatang Baru yang Mengancam Dominasi UMKM Lokal?
“Sehingga tidak heran jika pada siang hari, matahari akan terasa sangat terik diiringi dengan peningkatan suhu udara,” ucap Giyarto.
Penyebabnya penyinaran matahari pada siang hari menjadi maksimum. Diikuti pada malam hari, terjadi penurunan suhu yang signifikan. Penurunan suhu tersebut terjadi secara keberlanjutan dengan mencapai puncaknya di bawah 0 derajat Celsius pada saat sebelum matahari terbit. Faktor kedua yang dapat memicu kemunculan fenomena salju tersebut yakni kelembapan udara.