HUKAMANEWS - Kunjungan wisata ke negara Taiwan kini kian menarik perhatian warga Indonesia.Salah satu daya tariknya adalah unggulan wisata yang bernuansa halal yang ramai disajikan disana.
Direktur Taiwan Tourism Information Center di Jakarta, Chou Shih Pi, mengungkap banyak warga negara Indonesia (WNI) yang memilih untuk berwisata ke negaranya. Chou mengatakan bahwa sebanyak 230 ribu wisatawan Indonesia mengunjungi Taiwan sepanjang 2024.
"Kami terus mempromosikan dan memperkenalkan berbagai tempat wisata Taiwan kepada masyarakat Indonesia," kata Chou saat menghadiri pameran wisata pertanian Taiwan di Jakarta, pada Sabtu, 24 Mei 2025.
Chou bahkan menuturkan bahwa strategi lain yang digunakan Taiwan untuk menarik lebih banyak wisatawan Indonesia adalah menunjuk aktris Mikha Tambayong sebagai duta pariwisata Taiwan. Mikha, menurutnya, memiliki tugas untuk memberikan informasi kepada calon turis Indonesia tentang destinasi wisata Taiwan, termasuk wisata pertanian.
Lebih lanjut, Chou menjelaskan daya tarik wisata halal di Taiwan mampu mendatangkan turis Indonesia yang mayoritas adalah pemeluk agama Islam.
"Sudah lebih dari 400 hotel dan restoran telah memperoleh sertifikat halal sehingga sangat ramah bagi wisatawan muslim," ujarnya.
Saat ini, Taiwan tengah gencar mempromosikan Pameran Agrowisata Taiwan 2025 didekorasi dengan nuansa pedesaan. Pameran juga menampilkan area berkarya tangan (DIY), produk-produk paket perjalanan agrowisata ke Taiwan.
Pameran ini menjadi yang pertama digelar Taiwan dan merupakan sebuah tonggak penting bagi pengusaha wisata agro di Taiwan untuk masuk ke pasar Indonesia.
Artikel Terkait
Mau Libur Panjang Iduladha 2025? Cek Tanggal Resmi dari SKB 3 Menteri dan Tips Seru Biar Liburanmu Lebih Berkesan!
Siap-Siap! Pemerintah Kasih Diskon Transportasi dan Listrik Mulai Juni, Cek Daftar Stimulus Ekonomi Lengkapnya di Sini!
Hamas Kecam Pernyataan Anggota Kongres AS Randy Fine yang Serukan Nuklir di Jalur Gaza, Hasutan Fine untuk Genosida Gaza
Lebaran Haji 2025 Bareng! Muhammadiyah dan Pemerintah Kompak, Libur Panjang Siap Menanti
Sejarawan Pertanyakan Buku Besar Sejarah Indonesia yang Sedang Digarap Kementerian Kebudayaan, Ternyata Ada Sejarah yang Sengaja Dihilangkan