HUKAMANEWS - Tampil ceria dan tampak sehat, Siti Fadilah Supari bagikan tips tetap sehat dan bugar.
Meski usianya sudah senja, mantan Menteri Kesehatan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini rupanya sudah mengonsumsi black garlic atau dikenal bawang hitam.
Lewat akun TikToknya, @Siti Fadilah Supari, dikutip pada Senin (29/1/2024), ia pun menuturkan tentang beragam manfaat dari bawang hitam ini.
"Kali ini saya ingin bercerita tentang bawang putih, kan kenal ya saya kira hampir semua masakan memakai bawang putih," ujar Siti Fadilah.
"Dan bawang putih mengandung suatu aktif kompon yang sangat berguna untuk kesehatan, namun saya tidak bercerita tentang bawang putih. Saya akan bercerita tentang bawang hitam," ujarnya.
Baca Juga: Di Acara DESAK dan SLEPET AMIN, Anies Baswedan Komitmen Kaji UU Ciptaker yang Kontradiktif
Menurutnya bawang hitam adalah bawang putih yang sudah difermentasi dengan suhu kira-kira 60 sampai 70 derajat Celcius selama 30 sampai 40 hari.
Kemudian terjadilah perubahan tekstur perubahan warna dan perubahan rasa.
"Jadi bawang hitam bukan suatu modifikasi dari bawang putih ya, tapi sudah berbeda aktif komponnya jadi kalau bawang putih mempunyai alium satifum, dimana bawang hitam sangat populer sekali efeknya untuk kesehatan," kata Siti Fadilah.
"Saya sebagai dokter ahli penyakit jantung dan pembuluh darah juga jadi tertarik dengan bawang hitam ini, karena efeknya terhadap kardiovaskular sangat bagus. Sebenarnya efeknya sangat banyak sekali ya," sambungnya.
"Jantung jangan main-main ya kita harus bisa menjaganya agar tidak mudah menderita jantung koroner. Bawang hitam ini memperbaiki fungsi induktil dan kemudian menghambat terjadinya plak-plak di pembuluh darah."
Bawang hitam juga terbukti mempengaruhi kadar lipid plasma yaitu kolestereol total, low density lipoprotein (LDL) lemak jahat dan juga mampu meningkatkan high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.
"Ini yang spesifik, obat-obatan yang menurunkan kolesterol memang banyak, herbal juga banyak, tapi untuk meningkatkan HDL barangkali sangat sedikit dan jarang dikenal. Padahal HDL itu sangat penting untuk pencegahan jantung koroner," katanya.