Dokumen tersebut juga mengatakan para pastor harus mengambil keputusan berdasarkan kasus per kasus dan tak boleh melarang kedekatan gereja dengan umatnya dalam setiap situasi.
Keputusan Paus Fransiskus jelas memicu pro dan kontra.
Menurut aktivis LGBT+ Jaime Lopez Varela, ini adalah langkah agar komunitas Katolik dunia yang berjumlah jutaan orang tidak melakukan diskriminasi terhadap orang-orang dengan orientas seksual yang beragam.
Namun keputusan Paus juga mendapat tentangan. Salah satunya seorang guru Tania Coe.
"Memang Paus berhak mengubah apapun namun dalam kaitannya dengan gereja Katolik saya pikir Paus berada di pihak yang salah," ujarnya.***