Namun, tidak semua orang merasa nyaman membicarakannya atau mengakui bahwa dirinya adalah korban.
Gen Z dapat membantu dengan menciptakan lingkungan di mana pembicaraan terbuka tentang kekerasan seksual didukung dan dihargai.
Dengan lebih banyak berbicara tentang kekerasan, kita dapat memberikan dukungan kepada korban, berbagi pengetahuan, dan mencari solusi bersama.
Gen Z memiliki kekuatan untuk mengubah stigma seputar percakapan ini dan membuatnya menjadi bagian dari pembicaraan sehari-hari untuk mencegah kekerasan seksual.
Baca Juga: Unik, Ini Perbedaan Kebiasaan Belanja dan Investasi antara Generasi Milenial dan Gen Z di Indonesia
3. Membiasakan untuk Meminta Izin: Kunci Persetujuan
Membiasakan diri untuk meminta izin adalah langkah konkret dalam mencegah kekerasan seksual.
Izin atau persetujuan bukan hanya tentang jawaban "ya" atau "tidak", tetapi mencakup lebih dari itu.
Gen Z dapat memberikan contoh dengan mengajarkan dan menerapkan prinsip meminta izin dalam setiap tindakan atau kegiatan.
Misalnya, ketika ingin melakukan sesuatu seperti menjabat tangan atau merangkul seseorang, pastikan untuk mendapatkan izin terlebih dahulu.
Baca Juga: Unik, Ini Perbedaan Kebiasaan Belanja dan Investasi antara Generasi Milenial dan Gen Z di Indonesia
Ini menciptakan budaya di mana setiap tindakan dihargai, dan batasan diakui.
Dengan demikian, Gen Z dapat mengubah norma sosial yang mendukung kebijakan persetujuan untuk mencegah kekerasan seksual.
4. Jadilah Pengamat yang Aktif: Intervensi Terhadap Perilaku Berbahaya
Menjadi pengamat yang aktif adalah langkah proaktif dalam mencegah kekerasan seksual.