Kucing Himalaya biasanya mudah beradaptasi dengan anak-anak yang tidak terlalu gaduh, serta bisa hidup damai dengan kucing lain atau anjing yang ramah.
Karakter ini membuat mereka jadi pilihan pas untuk keluarga yang ingin peliharaan penyayang dan tidak terlalu aktif.
Sejarah Ras Himalaya: Hasil Eksperimen yang Berbuah Manis
Berbeda dari ras kucing kuno, Himalaya baru dikembangkan kurang dari satu abad yang lalu.
Awalnya, eksperimen ini dimulai pada tahun 1931 oleh dua tokoh, Virginia Cobb dan Clyde Keeler, yang ingin menggabungkan karakteristik kucing Persia dan Siamese.
Baca Juga: 10 Kucing Paling Populer di Instagram, Dari Nala hingga Bobby Kertanegara yang Jadi Idola Netizen
Hasilnya, lahirlah Newton’s Debutante, kucing Himalaya pertama dari program tersebut.
Namun, butuh waktu puluhan tahun hingga Himalaya benar-benar diakui sebagai ras baru.
Pada tahun 1957, dua asosiasi besar yaitu Cat Fanciers' Association (CFA) dan American Cat Fanciers' Association (ACFA) akhirnya mengesahkan Himalaya sebagai ras resmi.
Meski begitu, pengakuan tersebut sempat berubah.
Saat ini, banyak organisasi kucing internasional mengklasifikasikan Himalaya sebagai bagian dari divisi Persia, bukan ras yang sepenuhnya terpisah.
Perawatan Harian yang Wajib Diperhatikan
Salah satu hal penting yang perlu kamu tahu jika ingin memelihara Himalaya adalah soal bulunya.
Dengan bulu panjang dan tebal ala Persia, kucing ini wajib disisir setiap hari untuk mencegah kusut dan menjaga kilau alaminya.
Artikel Terkait
Mau Kucing Sehat tanpa Bahan Kimia? Coba 5 Rekomendasi Produk Alami yang Ramah Lingkungan dan Dompet
Benarkah Patung Kucing Bisa Datangkan Uang? Ini Rahasia Maneki Neko Menurut Feng Shui!
Mau Ikut Kontes Kucing? Ini Cara Daftar dan Syarat yang Harus Kamu Tahu
Begini Penampakan 7 Ras Kucing Sebelum Direkayasa Manusia, Beda Banget dari Sekarang
Bobby Kertanegara, Kucing Istana Siap Bikin Heboh Petfest Indonesia 2025 di ICE BSD City, Ini Jadwal Tampilnya